Sunday, 10 August 2014

Jurnal Mimpi: Menyelam dalam Air, Bayi, dan Teman-teman Lama

Alhamdulillaah, pagi ini masih bisa bangun dalam keadaan utuh. Jadi semalam mimpi yang datang cukup jelas. Hanya seperti biasa, ada beberapa bagian yang lolos dari ingatan. Intinya adalah menyelam dan bertemu teman-teman lama.

Saya berada di depan satu kolam renang, agak keruh kehijauan jadi dasarnya kurang nampak. Entah apa yang membuat saya terjun ke sana saat itu. Yang pasti saat saya menyelam saya lihat ada gulungan semacam bayi yang dibalut seperti kepompong, entah lah apa itu istilahnya melayang-layang dalam air dekat tepian kolam. Saya ambillah itu benda, lalu saya gendong itu bayi, entahlah. Lalu seperti ada rasa enggan untuk kembali ke permukaan, curiganya saat itu ada orang lain atau penjaga yang datang sehingga saya berusaha sembunyi dalam air. Saat itu saya merasa tidak yakin kuat menahan nafas, tapi ternyata Alhamdulillah jadi kuat seterusnya. Setelah kekhawatiran itu berakhir, saya mulai menjelajah area dalam kolam. Ternyata ada semacam lubang besar di dasar kolam semacam "sink hole" yang entah menuju ke mana, tapi yang saya lihat ia buntu dan agak hancur. Saya pun enggan masuk ke sana. Lalu saya menjelajah lagi, dan saya temukan cermin besar di dasar kolam, saya pun dapat melihat diri sendiri saat itu sedang menyelam. Setelah itu saya lupa apakah menemukan jalan rahasia lagi atau tidak. Tiba-tiba saya sudah berada di adegan lain.

Wednesday, 16 April 2014

Jurnal Mimpi: Sholat di Masjid, Kuda, dan Perjalanan

Mimpi ini kejadiannya saat tidur siang. Kronologisnya seperti ini. Pertama-tama saya berada di suatu tempat yang ada tangganya, yang dilalui banyak orang. Sepertinya di alun-alun kota. Di situ saya ketemu teman saya, Nadia dan Laras. Kami sama-sama menuju masjid dekat situ. Saat itu mulai gelap, sepertinya magrib. Saya pun masuk ke masjid untuk sholat. Ternyata jamaah sholat pertama sudah selesai bahkan sudah pada pergi. Namun di situ masih ada yang masbuk (jamaah kloter kedua) yang terdiri dari anak muda seusia SMA. Kelihatannya memang di sekitar situ banyak anak SMA berseragam batik yang baru pulang. Saya pun bersama beberapa jamaah lainnya menuju si anak itu, lalu saya tepuk pundak kanannya pertanda ingin bermakmum ke dia. Lalu sholatlah kami semua. Namun saat sholat saya terasa kurang khusyu, karena seperti ada yang bising di telinga. Kalau tidak salah akibat suara ribut anak-anak SMA yg masih nongkrong di masjid.

Setelah selesai, saya pun keluar dari masjid itu, lalu ketemu lagi dengan dua teman saya tadi, dan saling pamit pulang ke arah berbeda. Hari sudah gelap, dan saya melalui jalanan sepi. Terus terang saya tidak tau arah pulang ke mana, yang pasti insting saat itu menunjukkan harus pulang ke suatu tempat. Tiba-tiba saya lihat ada seekor kuda emas yang rambutnya seperti api. Namun ada yang aneh, kepalanya manusia, perempuan. Tapi karena sudah harus cepat cari tempat singgah, apa boleh buat, saya siapkan pelana dan selimuti punggung kuda itu dengan kain, lalu saya naik dan beranjak pergi.

Thursday, 20 February 2014

Jurnal Mimpi: Sekolah, Taksi, dan Dikejar Polisi

Malam tadi saya tidur lebih awal, dan dapat mimpi lagi. Kali ini mimpinya diawali (yang saya ingat) saat berada di satu tempat parkir motor sekolah. Perasaan saat itu ada di SMA 3 Bandung, tapi kok tempat parkirnya bertingkat, ah sudahlah. Yang pasti saat itu saya sedang kebingungan mengeluarkan motor karena terhalang motor-motor lain, dan ada palang yang tak bisa dilewati. Setelah pusing geser-geser tapi tidak bisa keluar juga, akhirnya saya putuskan untuk pulang tanpa naik motor.

Saat keluar, saya melalui lapangan luas, sepertinya lapangan di Jalan Bali, tapi semua diaspal. Saat itu banyak yang sedang olah raga di sana. Saya lewat saja di tengah lapangan. Entah bagaimana terasa ada aura-aura kebencian di sana saat saya lewat. Meskipun begitu, saya ga ngurus. Terus saja lewat. Tiba-tiba saya mendengar penjaga sekolah atau satpam yg bicara lewat handy-talkie-nya, sepertinya kepada polisi, katanya saya harus ditangkap. Wah, kenapa?? sepertinya penjaga itu ada dendam dengan saya, ooh.. atau saya dianggap murid yang melarikan diri dari sekolah saat jam pelajaran, padahal saya kan sudah lulus kuliah -_-.

Monday, 17 February 2014

Jurnal Mimpi: Kereta Api, Barang Tertinggal, dan Perang antar Geng

Mimpi kali ini dialami ketika tidur siang. Yaitu saya berada di dalam kereta api ekonomi menuju Bandung. Kalau tidak salah berangkatnya dari arah Surabaya. Saya ketika itu duduk di dekat pintu gerbong. Tas dan jaket saya tinggal di bawah kursi. Kemudian entah kenapa saya merasa kurang nyaman duduk di situ, akhirnya pindah duduk ke belakang. Jaket dibawa, tas ditinggal. Saat itu cukup banyak orang agak berdesakan.

Lalu kereta pun sampai ke statiun Cimindi. Saya pun turun, tanpa sadar tas ketinggalan. Saya terus saja berjalan melalui deretan angkot yang semerawut parkirnya. Suasana saat itu sudah mulai gelap. Setelah saya sampai di pinggir jalan depan toko-toko, barulah saya ingat tas saya ketinggalan! padahal ada laptop, charger, dan barang2 berharga lainnya. Pusinglah saya, tidak bisa melanjutkan perjalanan pulang. Akhirnya saya menepi dulu di ssalah satu tepian toko. Lalu saya masuk untuk berteduh. Lalu entah bagaimana saya diajak bergabung dengan satu organisasi/geng yg sedang perang dengan geng lainnya. Saya ikutan. Namun karena masih newbie jadinya tidak banyak yg bisa saya lakukan. Perangnya seru menegangkan, salah satu anggota geng yg sy ikuti menembakkan sesuatu yg menyebabkan kepala lawannya langsung kering tinggal tengkorak! agak ngeri memang tapi saya merasa familiar dengan teknologi seperti itu. Korban berjatuhan di mana-mana. Setelah beberapa waktu berlalu, perang pun berakhir.

Monday, 27 January 2014

Jurnal Mimpi: Gedung Tua, Motor Kopling, Penantian, dan Bau Rokok

Malam tadi saya dapat mimpi. Yang pertama teringat adalah saya sedang berada di dekat gedung tua, sudah terlihat lapuk, di mana-mana hinggap tetumbuhan tak terawat, sepertinya ini bekas laboratorium universitas. Di sampingnya ada jalan setapak melalui taman ke arah tempat parkir motor. Entah apa alasan saya menuju gedung tua itu, kecuali ada satu yang menarik di halaman depan gedung itu, jejeran monumen/patung implementasi algoritma suatu bahasa pemrograman. Wujudnya kelihatan seperti untaian kubus-kubus kecil yang dijalin oleh kawat membentuk pola-pola tertentu. Algoritma yg berbeda diwujudkan dalam pola yang berbeda pula. Lalu muncul dari dekat gedung itu salah satu teman saya yg sedang riset sesuatu untuk tesisnya bersama beberapa orang asing, entah dari negara mana. Waktu kala itu jelang magrib, jadi saya berpikir, oh udah pada mau pulang kali ya.

Wednesday, 8 January 2014

Belajar Review Paper: "Interactive Modeling of City Layouts using Layers of Procedural Content" (dalam Bahasa Indonesia)

Review paper ini sebetulnya bukan hobi, tapi keperluan karena saya berniat melanjutkan studi di kemudian hari. Sebelum mendaftar ke perguruan tinggi terutama di luar negeri, kita harus menyiapkan statement of purpose atau research proposal. Tentunya untuk membuatnya tidak bisa sehari-dua hari. Harus jauh hari menelaah topik yang kira-kira menarik buat kita geluti. Jadi sekalian belajar menulis, saya coba posting hasil review paper yang sudah dibaca.

Seringkali setelah membaca, informasi yang masuk ke otak tercerai-berai dan sirna begitu saja di kemudian hari. Kemungkinan besar ini gara-gara setelah membaca tidak dicatat. Apalagi dalam paper banyak sekali pengetahuan baru yang belum dimengerti sehingga lebih besar peluang apa yang dibaca tidak tersimpan di otak sebagai pengetahuan. Maka mulai sekarang setiap kali membaca paper, saya mencoba merangkumnya dan mencatat bagian mana yang sudah dimengerti dan bagian mana yang belum. 

Sebagai contoh, saya coba bahas paper dari M. Lipp, D. Scherzer, P. Wonka, M. Wimmer yang berjudul "Interactive Modeling of City Layouts using Layers of Procedural Content". Di sana dibahas tentang metode baru untuk meng-generate desain tata kota yang menggabungkan metode prosedural dengan metode direct control. Pada paper-paper sebelumnya pendekatan gabungan ini belum ada sehingga timbul berbagai masalah dalam proses pembuatan desain tata kota menggunakan software.

Bagi yang pernah menggunakan aplikasi Cityengine mungkin terbayang maksud dari istilah "prosedural". Saya sendiri pertama kali paham istilah prosedural ketika mencoba plugin Terrain Composer untuk Unity3D. Jadi intinya kita menentukan batasan-batasan berupa plot gambar atau semacamnya, lalu tentukan parameter-parameternya, kemudian sistem yang akan membangkitkan objek hasilnya berdasarkan urutan dan batasan yang kita tentukan tadi. 

Sedangkan direct control maksudnya adalah si pengguna sistem dapat mengedit objek secara langsung sebagaimana pada software image editing, berupa drag-drop, translate, rotate, scale, dsb. Penggabungan kedua metode ini akan meningkatkan fleksibilitas desainer dalam melakukan tugasnya tanpa harus dipusingkan dengan masalah-masalah kecil seperti memindahkan posisi jalan satu per satu, menghilangkan persimpangan jalan yang tidak dikehendaki akibat tertimpa desain blok perumahan baru, dsb.

Demo program paper tersebut dapat dilihat di sini.

Setelah membaca paper di atas, banyak pengetahuan baru yang didapat, dan cukup masuk juga ketika dicoba dihubungkan dengan apa yang sudah dipelajari selama ini, seperti urban layout validity, layering, dan istilah-istilah tata kota lainnya. Namun ternyata banyak juga bagian-bagian yang saya belum nyambung, sehingga ketika membaca agak sulit mencerna maksudnya, antara lain: 

  • operasi graph cut
  • binary ownership
  • affaine transformation, 
  • mean value coordinates, 
  • skeleton based algorithm, 
  • concave hull, 
  • block finding algorithm. 

Sebagian secara garis besar dapat ditangkap maksudnya, namun ketika mengikuti alur penjelasan di paper, tetap tidak masuk juga, berarti memang belum ngerti. Hehehe. Poin-poin di atas dapat jadi target belajar saya selanjutnya karena topik yang dibahas ini menarik sekali. 

Demikian salah satu cara saya menindaklanjuti hasil membaca paper agar tidak bosan dan ada sense of result. Semoga mulai sekarang saya bisa konsisten membaca paper dan menulis reviewnya.

Thursday, 2 January 2014

Tahun Baru dan Deadline Lama

Tahun sudah berganti dari 2013 jadi 2014 (masehi). Namun pekerjaan masih banyak yang harus diselesaikan. Seperti biasa jelang akhir tahun bermunculan tawaran-tawaran job. Kalau mulus bisa selesai sebelum akhir tahun. Namun biasanya karena satu dan lain hal penyelesaian masih ditolerir sampai lewat akhir tahun. Untungnya pekerjaan kali ini cukup menyenangkan jadinya stress pun bisa dinikmati sendiri. Banyak ilmu baru yang didapat walaupun belajarnya dadakan. Alhamdulillaah..