Monday 27 January 2014

Jurnal Mimpi: Gedung Tua, Motor Kopling, Penantian, dan Bau Rokok

Malam tadi saya dapat mimpi. Yang pertama teringat adalah saya sedang berada di dekat gedung tua, sudah terlihat lapuk, di mana-mana hinggap tetumbuhan tak terawat, sepertinya ini bekas laboratorium universitas. Di sampingnya ada jalan setapak melalui taman ke arah tempat parkir motor. Entah apa alasan saya menuju gedung tua itu, kecuali ada satu yang menarik di halaman depan gedung itu, jejeran monumen/patung implementasi algoritma suatu bahasa pemrograman. Wujudnya kelihatan seperti untaian kubus-kubus kecil yang dijalin oleh kawat membentuk pola-pola tertentu. Algoritma yg berbeda diwujudkan dalam pola yang berbeda pula. Lalu muncul dari dekat gedung itu salah satu teman saya yg sedang riset sesuatu untuk tesisnya bersama beberapa orang asing, entah dari negara mana. Waktu kala itu jelang magrib, jadi saya berpikir, oh udah pada mau pulang kali ya.

Wednesday 8 January 2014

Belajar Review Paper: "Interactive Modeling of City Layouts using Layers of Procedural Content" (dalam Bahasa Indonesia)

Review paper ini sebetulnya bukan hobi, tapi keperluan karena saya berniat melanjutkan studi di kemudian hari. Sebelum mendaftar ke perguruan tinggi terutama di luar negeri, kita harus menyiapkan statement of purpose atau research proposal. Tentunya untuk membuatnya tidak bisa sehari-dua hari. Harus jauh hari menelaah topik yang kira-kira menarik buat kita geluti. Jadi sekalian belajar menulis, saya coba posting hasil review paper yang sudah dibaca.

Seringkali setelah membaca, informasi yang masuk ke otak tercerai-berai dan sirna begitu saja di kemudian hari. Kemungkinan besar ini gara-gara setelah membaca tidak dicatat. Apalagi dalam paper banyak sekali pengetahuan baru yang belum dimengerti sehingga lebih besar peluang apa yang dibaca tidak tersimpan di otak sebagai pengetahuan. Maka mulai sekarang setiap kali membaca paper, saya mencoba merangkumnya dan mencatat bagian mana yang sudah dimengerti dan bagian mana yang belum. 

Sebagai contoh, saya coba bahas paper dari M. Lipp, D. Scherzer, P. Wonka, M. Wimmer yang berjudul "Interactive Modeling of City Layouts using Layers of Procedural Content". Di sana dibahas tentang metode baru untuk meng-generate desain tata kota yang menggabungkan metode prosedural dengan metode direct control. Pada paper-paper sebelumnya pendekatan gabungan ini belum ada sehingga timbul berbagai masalah dalam proses pembuatan desain tata kota menggunakan software.

Bagi yang pernah menggunakan aplikasi Cityengine mungkin terbayang maksud dari istilah "prosedural". Saya sendiri pertama kali paham istilah prosedural ketika mencoba plugin Terrain Composer untuk Unity3D. Jadi intinya kita menentukan batasan-batasan berupa plot gambar atau semacamnya, lalu tentukan parameter-parameternya, kemudian sistem yang akan membangkitkan objek hasilnya berdasarkan urutan dan batasan yang kita tentukan tadi. 

Sedangkan direct control maksudnya adalah si pengguna sistem dapat mengedit objek secara langsung sebagaimana pada software image editing, berupa drag-drop, translate, rotate, scale, dsb. Penggabungan kedua metode ini akan meningkatkan fleksibilitas desainer dalam melakukan tugasnya tanpa harus dipusingkan dengan masalah-masalah kecil seperti memindahkan posisi jalan satu per satu, menghilangkan persimpangan jalan yang tidak dikehendaki akibat tertimpa desain blok perumahan baru, dsb.

Demo program paper tersebut dapat dilihat di sini.

Setelah membaca paper di atas, banyak pengetahuan baru yang didapat, dan cukup masuk juga ketika dicoba dihubungkan dengan apa yang sudah dipelajari selama ini, seperti urban layout validity, layering, dan istilah-istilah tata kota lainnya. Namun ternyata banyak juga bagian-bagian yang saya belum nyambung, sehingga ketika membaca agak sulit mencerna maksudnya, antara lain: 

  • operasi graph cut
  • binary ownership
  • affaine transformation, 
  • mean value coordinates, 
  • skeleton based algorithm, 
  • concave hull, 
  • block finding algorithm. 

Sebagian secara garis besar dapat ditangkap maksudnya, namun ketika mengikuti alur penjelasan di paper, tetap tidak masuk juga, berarti memang belum ngerti. Hehehe. Poin-poin di atas dapat jadi target belajar saya selanjutnya karena topik yang dibahas ini menarik sekali. 

Demikian salah satu cara saya menindaklanjuti hasil membaca paper agar tidak bosan dan ada sense of result. Semoga mulai sekarang saya bisa konsisten membaca paper dan menulis reviewnya.

Thursday 2 January 2014

Tahun Baru dan Deadline Lama

Tahun sudah berganti dari 2013 jadi 2014 (masehi). Namun pekerjaan masih banyak yang harus diselesaikan. Seperti biasa jelang akhir tahun bermunculan tawaran-tawaran job. Kalau mulus bisa selesai sebelum akhir tahun. Namun biasanya karena satu dan lain hal penyelesaian masih ditolerir sampai lewat akhir tahun. Untungnya pekerjaan kali ini cukup menyenangkan jadinya stress pun bisa dinikmati sendiri. Banyak ilmu baru yang didapat walaupun belajarnya dadakan. Alhamdulillaah..