Monday, 17 February 2014

Jurnal Mimpi: Kereta Api, Barang Tertinggal, dan Perang antar Geng

Mimpi kali ini dialami ketika tidur siang. Yaitu saya berada di dalam kereta api ekonomi menuju Bandung. Kalau tidak salah berangkatnya dari arah Surabaya. Saya ketika itu duduk di dekat pintu gerbong. Tas dan jaket saya tinggal di bawah kursi. Kemudian entah kenapa saya merasa kurang nyaman duduk di situ, akhirnya pindah duduk ke belakang. Jaket dibawa, tas ditinggal. Saat itu cukup banyak orang agak berdesakan.

Lalu kereta pun sampai ke statiun Cimindi. Saya pun turun, tanpa sadar tas ketinggalan. Saya terus saja berjalan melalui deretan angkot yang semerawut parkirnya. Suasana saat itu sudah mulai gelap. Setelah saya sampai di pinggir jalan depan toko-toko, barulah saya ingat tas saya ketinggalan! padahal ada laptop, charger, dan barang2 berharga lainnya. Pusinglah saya, tidak bisa melanjutkan perjalanan pulang. Akhirnya saya menepi dulu di ssalah satu tepian toko. Lalu saya masuk untuk berteduh. Lalu entah bagaimana saya diajak bergabung dengan satu organisasi/geng yg sedang perang dengan geng lainnya. Saya ikutan. Namun karena masih newbie jadinya tidak banyak yg bisa saya lakukan. Perangnya seru menegangkan, salah satu anggota geng yg sy ikuti menembakkan sesuatu yg menyebabkan kepala lawannya langsung kering tinggal tengkorak! agak ngeri memang tapi saya merasa familiar dengan teknologi seperti itu. Korban berjatuhan di mana-mana. Setelah beberapa waktu berlalu, perang pun berakhir.


Kembali berkumpul di toko itu, saya mulai akrab dengan salah satu anggota geng yang membawa "senjata penembak kering" itu. Kami pun berjabat tangan. Obrolan pun berlanjut, sepertinya semacam rapat evaluasi. Setelah obrolan berakhir, saya pun berniat istirahat di toko itu. Namun tiba2 kelihatan ada ibu saya mengunjungi toko itu, entah sedang mencari saya atau sekedar belanja. Sepertinya orang luar tidak tahu kalau toko itu jadi markas rahasia geng. Setelah itu tiba2 bangunlah saya, saat sore mejelang.

Mimpi yang aneh memang, tapi seru juga. Entah dapat inspirasi dari mana itu, mengingat akhi-akhir ini tidak ada "input" soal geng atau mafia. :p

No comments:

Post a Comment