Monday 24 September 2012

Minggu Baru

Bismillah...

Setelah akhir pekan yang dipenuhi istirahat dan rekreasi. Minggu baru pun dimulai kembali. Tak terasa minggu ini adalah minggu terakhir bulan September. Tugas-tugas kuliah, deadline proyek, tesis, dan banyak hal lain yang tak terduga menanti. Apapun yang terjadi, semoga minggu ini jadi minggu yang berkah. Aamiin...

Saturday 22 September 2012

Joging Jumat

Jumat kemarin saya joging di sabuga. Alhamdulillah, bekas-bekas hujan lebat Kamis lalu masih ada, jadinya segar sekali udaranya. Semakin semangat. Yang tidak pernah membuat saya berhenti kagum setiap kali ke sebuga adalah bapak-bapak chinese yang selalu semangat jogging bersama. Padahal usia mereka sudah tidak muda lagi. Ini juga salah satu alasan yang membuat saya semangat joging. Mumpung masih muda.

Thursday 20 September 2012

Wakapolri Datang ke ITB

Kemarin saat saya mau jogging di sabuga, saya melihat banyak polisi berjaga di sekitar area sabuga. Saya pun bertanya pada penjaga tempat penitipan tas, ada acara apa? ternyata ada wakapolri mau datang ke ITB, dan lapangan bola sabuga disiapkan untuk landasan helikopter yang mengantarnya. Saya pun lanjut olahraga. Lalu sekitar jam setengah 9 datanglah helikopter bersiap mendarat. Orang-orang diminta mengosongkan track lari. Heli pun datang dan menebarkan debu-debu bagaikan badai pasir ketika mendarat. Banyak orang yang merekam kejadian itu. Sayangnya saya saat itu tidak bawa hape untuk merekamnya.

Setelah olahraga, saya pun menuju LPIK untuk mandi. Lalu saya bertanya ke satpam di sana, ada apa pak wakapolri ke ITB. Ooh, ternyata beliau jadi narasumber kuliah umum di aula timur. Rasa penasaran pun terjawab.

Monday 17 September 2012

Hidup tanpa Impian


Biarpun masih hidup tanpa impian (duniawi) yang jelas, hidup harus tetap dijalani. Orang-orang mungkin sudah memiliki mimpinya masing-masing, dan sangat serius mencapainya. Orang-orang mungkin sudah menemukan passionnya masing-masing, dan sangat serius menjalaninya. Namun saya hingga hari ini masih kesulitan mendefinisikannya. Mimpi, passion, apalah itu. 

Bagi saya hidup ini tidak perlu ngotot kecuali untuk sesuatu yang disukai oleh pencipta kita. Mungkin inilah alasan yang membuat saya sampai sekarang belum "berani" mendefinisikan "mimpi" atau "passion" seperti yang orang lakukan. Saya masih khawatir jika ternyata mimpi atau passion yang saya tetapkan hanya berdasarkan hawa nafsu saja, dan untuk kesenangan duniawi saja. Terus terang, kandidat "mimpi dan passion" ini sudah banyak sekali mengantri di pikiran saya, cuma saya saja yang belum memilihnya. Untuk itulah, saya terus berusaha dan berdoa supaya bisa menetapkan mimpi dan passion yang menunjang untuk kehidupan akhirat kelak.

Semoga saja mimpi dan passion ini segera dapat saya tetapkan, karena katanya kedua hal inilah yang dapat  meningkatkan produktivitas manusia dengan luar biasa.