Wednesday 16 April 2014

Jurnal Mimpi: Sholat di Masjid, Kuda, dan Perjalanan

Mimpi ini kejadiannya saat tidur siang. Kronologisnya seperti ini. Pertama-tama saya berada di suatu tempat yang ada tangganya, yang dilalui banyak orang. Sepertinya di alun-alun kota. Di situ saya ketemu teman saya, Nadia dan Laras. Kami sama-sama menuju masjid dekat situ. Saat itu mulai gelap, sepertinya magrib. Saya pun masuk ke masjid untuk sholat. Ternyata jamaah sholat pertama sudah selesai bahkan sudah pada pergi. Namun di situ masih ada yang masbuk (jamaah kloter kedua) yang terdiri dari anak muda seusia SMA. Kelihatannya memang di sekitar situ banyak anak SMA berseragam batik yang baru pulang. Saya pun bersama beberapa jamaah lainnya menuju si anak itu, lalu saya tepuk pundak kanannya pertanda ingin bermakmum ke dia. Lalu sholatlah kami semua. Namun saat sholat saya terasa kurang khusyu, karena seperti ada yang bising di telinga. Kalau tidak salah akibat suara ribut anak-anak SMA yg masih nongkrong di masjid.

Setelah selesai, saya pun keluar dari masjid itu, lalu ketemu lagi dengan dua teman saya tadi, dan saling pamit pulang ke arah berbeda. Hari sudah gelap, dan saya melalui jalanan sepi. Terus terang saya tidak tau arah pulang ke mana, yang pasti insting saat itu menunjukkan harus pulang ke suatu tempat. Tiba-tiba saya lihat ada seekor kuda emas yang rambutnya seperti api. Namun ada yang aneh, kepalanya manusia, perempuan. Tapi karena sudah harus cepat cari tempat singgah, apa boleh buat, saya siapkan pelana dan selimuti punggung kuda itu dengan kain, lalu saya naik dan beranjak pergi.


Di perjalanan, saya melewati jalan setapak. Di sana ada seorang pemuda yang jalannya lambat sekali, menghalangi kuda saya. Saya berusaha lewat tapi sulit. Akhirnya saya berniat senggol dia dengan kaki kuda, eh, tapi malah kudanya seperti yang emosian lalu berdiri dengan dua kaki, sampai si pemuda itu jatuh ketakutan takut terinjak. Setelah itu dia lari.

Tak disangka waktu makin larut, jalan terlalu gelap untuk dilalui, lalu saya temukan tempat berteduh di sekitar situ. Lalu saya sadar kuda saya entah ke mana. Setelah itu saya dengar bahwa si pemuda yang saya senggol tadi adalah preman sekitar situ, dia ga terima kejadian tadi dan mengejar saya bersama satu orang temannya ingin menghabisi saya. Saya pun kebingungan cari tempat sembunyi, sampai akhirnya saya ketemu satu bangunan yang gerbangnya ditutupi biru-biru seperti air terjun. Saya tembus air terjun itu dan masuk ke dalam bangunannya. Ternyata itu rumah seseorang, atau bukan orang tepatnya. Di sana saya ketemu satu makhluk mirip manusia tapi wujudnya dari air, atau mungkin bukan air, tapi elemen-elemen cair entah apalah itu. Sepertinya ia tau bahwa saya dalam kesulitan, dan meminjamkan kekuatan ke saya untuk jadi cair. Lalu saya pun mencair dan menempel di salah satu meja di sana, sembunyi. Aneh memang. Meskipun begitu, kesadaran saya tetap ada.

Tak disangka ternyata dua orang yg mengejar saya menemukan tempat persembunyian saya, mereka pun masuk ke gerbang air terjun itu. Saya jelas melihat mereka masuk ke dalam, tapi mereka tampaknya tidak tahu keberadaan saya. Salah satu dari mereka mendekati tempat saya dan terlihat mencongkel lantai hampir-hampir mengenai saya. Sepertinya ia mengambil sampel atau apalah saya tidak yakin. Lalu mereka pun meninggalkan tempat itu.

Setelah itu, saya merasakan ada yang aneh, lalu melihat ke luar, ternyata mereka menyiapkan pasukan untuk merobohkan tempat itu, mungkin niatnya supaya saya dan si makhluk itu mati terkubur. Saya bersama si makhluk cair tadi pun kebingungan, mau kabur lewat pintu belakang pun tak bisa karena tertutup jalannya. Akhirnya saya memutuskan untuk melawan. Ini agak langka karena biasanya dalam mimpi ketika saya melihat masalah selalu lari. Perang pun tak terelakkan. Sampai akhirnya saya berhasil mengalahkan kedua orang itu di suatu jalan. Perang pun usai, dan saya pun melanjutkan perjalanan pulang.

Di tengah perjalanan, saya melihat satu masjid dan ingin sholat di sana. Namun sayang sekali meskipun penuh jamaah, tempat wudhu dan sekitarnya kotor sekali. Seperti yang tidak pernah dibersihkan. Saya pun lupa apakah jadi sholat di sana atau tidak. Yang pasti saya perhatikan daerah itu memang agak kumuh. Jalanannya pun kotor. Itu peristiwa terakhir yang saya ingat di mimpi kali ini. Setelah itu saya pun terbangun.

...

Jika meninjau apa hikmahnya, ada beberapa yang kira-kira penting, yaitu perjalanan, kuda, sholat di masjid. Sisanya kemungkinan sekedar fragmen memori atau fantasi saja. Berdasarkan kitab Tafsir Mimpi: Menurut Al-Quran & As-Sunnah, masjid cukup banyak maknanya, di antaranya menandakan tempat yang aman, atau suatu negeri dan penduduknya sesuai keadaan masjid itu. Sholat magrib ditakwilkan dengan melaksanakan kewajiban untuk keluarga. Bertemu kuda ditakwilkan dengan melakukan perjalanan, tapi menunggangnya sendiri tidak ketemu takwilnya di kitab itu. Jadi.. mudah-mudahan maknanya tidak jauh dari yang baik-baik, yaitu melakukan perjalanan dan singgah di tempat yang aman demi memenuhi kewajiban untuk keluarga. Aamiin.. Namun bagaimanapun juga, Wallahu a'lam.

No comments:

Post a Comment