Ramadhan hari ke 28.
Tidur siang ini saya bermimpi berada di sebuah perjalanan menggunakan mobil. Jenis mobilnya antara carry dengan elf, sepertinya sejenis mobil travel. Berada di sebuah arus lalu lintas yang tidak terlalu padat, mobil kami melaju hingga tiba-tiba berbelok ke arah sebuah markas militer atau kompleks pabrik, atau kompleks perumahan yang tidak ada pagar di rumahnya. Di sana agak tersasar hingga harus berputar balik.
Terus tiba-tiba pindah adegannya entah di mana, saya curiganya di sebuah kampus. Di sana saya sedang membaca suatu buku. Dan yang membuat mimpi kali ini unik daripada mimpi lainnya, adalah apa yang dibaca jelas betul topiknya, tulisannya, bahkan gambarnya. Meskipun ketika bangun akhirnya detail-detailnya terlupa juga. Topik buku yang saya baca itu adalah tentang sebuah penelitian sains yang berkaitan dengan foto, cahaya, dan tulang (?). Di sana saya baca sejarahnya penelitian itu. Rumus-rumus yang digunakan pun saya lihat jelas, yang saya ingat di rumus-rumus itu ada simbol delta kecil (δ). Begitu juga diagram-diagram sistem dan rangkaian elektriknya, yang saya ingat dari diagram itu terdapat proses pengambilan data pengguna dari Facebook. Saya baca juga bahwa terjadi pertentangan dengan beberapa perusahaan besar berkaitan dengan penelitian itu.
Oya saya juga merasa ikut hidup dalam memori si peneliti, macam pakai mesin animus aja nih, hahaha. Si peneliti sedang melihat foto rontgen toraks manusia. Di sana ia melihat seperti scanner (wujud sinarnya seperti pelangi) yang memindai bagian luar sendi tulang pundak, sinar itu memancarkan pola seperti pelangi yang tidak berubah sepanjang pemindaian. Lalu ia berpikir bagaimana caranya supaya pelangi itu bisa melewati bagian dalam sendinya, karena saat ini setiap kali ia melewatkan sinar itu ke bagian dalam, sinarnya pasti terkacaukan bentuknya. Nah dari situlah dia memulai penelitian.
Segitu yang saya ingat dari mimpi ini. Mohon tidak terlalu dianggap serius tulisan ini. Terus terang saya tidak tahu maknanya apa, apalagi saya tidak sedang meneliti soal itu. Cuma rasanya beda sekali ketika dalam mimpi bisa membaca sebuah buku dengan begitu jelasnya, jarang-jarang kejadian gini.
Sekian.
No comments:
Post a Comment