Kemarin saya mimpi:
Dikejar-kejar oleh segerombolan orang berpakaian militer. Saya sembunyi di sebuah rumah, di rumah itu saya berpura-pura sebagai penghuninya, bergaul dengan keluarga di situ. Menunggu saat yang tepat untuk kabur, saya melihat keadaan di luar, tampak orang2 di luar pada mencari saya. Hari menjelang sore, saya memanjat tembok rumah dan meloncati rumah-rumah lain secara diam-diam, ala Assassin's Creed gitu deh. Lalu saya berhenti, dan melihat ada dua masjid yang besar, satu berwarna coklat, dan tak jauh dari situ ada masjid berwarna biru, style kedua masjid itu sama persis, dengan menara yang tinggi menjulang. Namun saya merasa saat itu belum tepat untuk pergi, akhirnya saya kembali ke rumah itu.
Sambil harap-harap cemas, saya mengecek batere smartphon yang semakin menipis, masih dalam mimpi loh ini. Hari sudah malam, saat saya menuju kamar untuk istirahat, saya melihat ke luar dari jendela, ada orang yang sedang merangkak menuju ke rumah, saya curiga itu mata-mata musuh, saya pun langsung masuk kamar, berusaha sembunyi di balik selimut, namun apa daya, dia sudah keburu mengintip ke dalam jendela kamar, dan saya pun ketahuan. Akhirnya setelah saya tidak ada pilihan lagi, saya pun buru-buru pamit kepada keluarga itu, mengambil perlengkapan, dan segera memanjat ke luar tembok.
Hikmahnya apa ya dari mimpi ini? terus terang mimpi ini sangat membuat lelah secara fisik. Saat bangun entah kenapa badan terasa lelah sebagaimana dalam mimpi. Btw, mimpi ini terjadi saat saya tidur siang, dan lupa berwudhu dulu, lupa juga berdoa dgn serius. Lain kali harus hati-hati juga nih kalau mau tidur siang. Namun begitu, berdasarkan bukunya Ibnu Sirin tentang tafsir mimpi, masjid jami ditakwilkan dengan seseorang yang mengajak kepada agama Allah. Hmm.. siapa ya orang yang dimaksud? ada dua berarti karena masjidnya pun dua. Wallahu a'lam.
Wednesday, 28 August 2013
Sunday, 18 August 2013
Jurnal Mimpi: Rumah, Mushola, Masjid, dan Perjalanan Hidup
Alhamdulillaah.. masih bisa bangun dalam keadaan utuh, walaupun agak kurang enak badan, semoga jadi penggugur dosa.
Wallahu a'lam.
Semalam saya bermimpi, berada di sebuah rumah besar bergaya klasik di persimpangan jalan raya, dengan pintu dan jendela yang sangat tinggi, furniturnya pun klasik, di dalam rumahnya terdapat taman, seperti rumah-rumah bangsawan zaman dulu. Di luar rumah terdapat lahan parkir yang cukup luas yang sepertinya tak beraspal, bentuknya mirip huruf "L" karena letak rumah itu di pojokan blok. Saya ingat melihat mobil dan motor sedang terjebak macet di jalan depan rumah itu, dan yang pasti, saya tidak tahu itu rumah siapa! Saya berjalan dari pintu depan hingga menemui satu pintu samping yang tidak ditutup. Saya heran mengapa penjaga rumah belum menutup pintu itu padahal hari sudah gelap, tapi saya tidak ambil pusing, saya pun naik ke lantai atas, dan di sana terdapat kandang umbaran yang cukup besar, saya tidak perhatikan burung apa yang dipelihara di situ, dan di atasnya terlihat ruangan berjendelakan kaca, yang dialasi karpet biru, ada sajadahnya. Ooh.. sepertinya itu mushola atau ruang khusus mengaji untuk keluarga pemilik rumah ini. Lalu saya ingat dari ruang itu keluarlah seorang yang menyambut saya, saya pikir dia guru ngaji khusus keluarga itu. Entahlah..
Tiba-tiba saya berada di sebuah masjid, sedang berwudhu di pojokan tempat wudhu, dan masuk ke dalam masjid bersama orang-orang. Di dalam saya bertemu seorang teman yang sedang duduk mengaji, saya sapa dan salami dia dan langsung bergabung dengan jamaah sholat. Sepertinya itu ada pengaruhnya dari memori saat i'tikaf di salah satu masjid di kota Bandung bersama teman tersebut, Ramadhan kemarin.
Setelah itu entah bagaimana prosesnya, tiba-tiba saya sedang dalam perjalanan, mengendarai motor, untuk menuju satu tujuan yang saya lupa, tapi sepertinya sebuah misi penting, bersama-sama beberapa orang yang saya ragu kenal atau tidak. Saya tidak tahu jalan, karena itulah saya ikuti mereka dari belakang saja. Saya ingat saat itu berhenti di sebuah persimpangan menunggu lampu merah berubah menjadi hijau, lalu seorang dari rombongan menoleh ke saya dan sepertinya dia berbicara pada saya suatu hal, dan saya lupa apa omongannya. -_- Lalu perjalanan pun lanjut, melintangi satu perlintasan kereta api, masuk terowongan, dan tiba-tiba sudah ada di jalan besar dengan sungai di pinggirnya. Saya agak tertinggal di belakang sementara mereka ngebut, dan saya pun kebablasan salah jalan, untungnya saya berada di jalan sisi sungai yang searah dengan arah mereka ngebut di jalan seberang sungai. Saya terus melaju sambil terus sesekali menoleh ke arah seberang, berharap tidak kehilangan jejak mereka dan berharap ada jembatan untuk menyeberang ke jalan itu. Akhirnya ada satu jembatan, dan saya pun lewat ke sana hingga berhasil mengejar mereka.
Tiba-tiba saya berada di satu koridor setapak di lereng jurang yang penuh pepohonan, di sana saya bertemu seorang yang duduk di sebuah pintu yang tertutup. Prasangka saya beberapa orang dari rombongan tadi sudah masuk, dan satu berjaga di luar. Saya yang terlambat pun ikut duduk di luar. Di situlah saya diberitahu orang itu dengan berbisik-bisik bahwa kita harus waspada dengan orang-orang yang ada di dalam, katanya mereka tidak bisa dipercaya, suatu saat bisa saja mengkhianati kita begitu mendapatkan tujuannya. Wah, saya pun agak kaget, ternyata orang yang selama ini saya ikuti tidak sesempurna yang saya kira.
Jalan ceritanya selanjutnya agak random jadinya tidak saya tuliskan di sini. Namun hikmah yg bisa diambil dari adegan mimpi di atas antara lain dari "adegan perjalanan motor dan di lereng gunung", yaitu.. dalam perjalanan hidup, kadang kita kebingungan mencari arah, lalu kita pun coba mengikuti orang-orang lain yang sudah sukses. Namun kadang mereka yang kita ikuti terlalu cepat sehingga kita terlalu jauh tertinggal. Meskipun begitu, ketika kita masih punya tekad untuk mengikuti jejak mereka, pasti suatu saat kita bisa mengejar pencapaian mereka. Namun mengikuti mereka janganlah selamanya dan jangan membabibuta, ketika ilmu dan informasi yang kita miliki semakin bertambah, atau mungkin saat orang yang kita ikuti sudah tidak bisa dipercaya lagi, kita bisa saja mengambil jalan lain, karena tidak ada manusia yang sempurna (kecuali kalau dalam Islam tentu saja Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wa sallam).
Demikian ingatan saya dari mimpi semalam. Mimpi semalam saya rasakan "worth it" karena dalam agama Islam jika sebelum tidur wudhu dulu, lalu dzikir sampai tertidur, membaca Ayat Kursi, surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, & An-Naas, maka tidur kita tidak akan diganggu oleh setan. Malam tadi saya amalkan ritual-ritual tersebut dan ternyata saya bermimpi. Maka saya yakin mimpi ini bukan dari setan (in-syaa Allah).
Wallahu a'lam.
Thursday, 15 August 2013
Ngoprek Unity Plugin untuk Intel Perceptual SDK
So.. setelah mencoba-coba Intel Perceptual SDK, sepertinya API bawaannya tidak bisa mendeteksi "hand-seal" dengan marker fingertip yang ada. Harus bikin algoritma deteksi bentuk tangan sendiri, dan sepertinya perlu dipadukan juga dengan Image depth analysis. Berarti harus bikin plugin custom sendiri untuk Unity. wah..
Intel Perceptual Challenge so far..
Pagi ini saya mulai lagi dengan ngoprek Intel Perceptual Computing SDK dan Unity, untuk lomba Intel Perceptual Challenge. Saat kamera gesture-nya tiba dari Amrik saya sangat gembira. Namun sayang banyak cobaan yang mendera. Walaupun sample bisa dijalankan, demo tidak bisa dijalankan sampai sekarang, hingga saya coba bertanya ke forum developer Intel. Bukannya mendapat solusi malah kameranya jadi tidak bisa terdeteksi, bahkan setelah uninstall dan reinstall berkali-kali. Setelah beberapa hari pusing, Alhamdulillaah.. akhirnya saya berhasil juga ngeset kameranya biar kedetek lagi. Tidak ingat detil prosedurnya bagaimana, yang pasti melibatkan pengaturan environment variables di windows.
Karena ortu mengajak mudik akhirnya kameranya pun saya bawa mudik, niatnya supaya bisa ngoprek di sana. Eh, ternyata sulit juga akibat suasananya kurang kondusif. Akhirnya pulang mudik tidak membawa hasil ngoprek yang berarti.
Sekarang saya sedang berkutat dengan finger gesture detection di Unity yang saat ini masih meraba-raba, sambil belajar Unity juga lantaran skill Unity masih beginner. Mudah-mudahan cepat ada pencerahan. Aamiin..
Friday, 9 August 2013
Jurnal Mimpi: Toilet Perpustakaan, Penyedot Debu, dan Angkot Ngebut
Selamat Idul Fithri 1434 H. Taqobbalallaahu minna wa minkum, shiyaamanaa wa shiyaama kum.
Malam tadi dapat mimpi lagi, sepertinya agak membingungkan juga maknanya, tapi tak apalah tulisan ini sekedar catatan saja, sekalian latihan menulis.
Bermula di sebuah gedung, saya ingat gedung itu seperti perpustakaan pusat ITB. Di sana saya naik-turun tangga untuk mencari WC yang ternyata hampir di setiap lantai tutup semua. Di salah satu lantai saya lihat ada seorang petugas cleaning service sedang membersihkan karpet dengan vacuum cleaner. Saat saya datangi si petugas untuk melihat lebih dekat sepertinya asyik juga melihat debu-debu disedot dari karpet, hahaha. Lalu saya mencoba alat vacuum cleaner tersebut. Teringat sekali dalam mimpi itu saat menyentuh karpet yang berdebu, lalu saya coba nyalakan alatnya, eh ternyata ada potongan-potongan benang yang tidak tersedot.
Lalu saya lanjutkan berjalan ke lantai lainnya, ternyata di sana ada satu pintu darurat yang bertuliskan "JENDELA". Aneh juga, apa yang ada di pikiran si pembuat gedung membuat yang seperti itu. Saya pikir bahaya sekali ini jendela tapi wujudnya pintu. Nanti kalau ada orang menyangka itu pintu dan masuk ke sana bisa-bisa langsung jatuh ke bawah.
Setelah itu entah bagaimana prosesnya saya pulang bersama beberapa kawan TMDG 6, untuk makan bersama terlebih dahulu. Kami stop satu angkot, saya dan seorang kawan berhasil naik angkot itu, tapi si angkotnya buru-buru jadinya keburu melesat meninggalkan kawan-kawan lainnya. Kalau tidak salah ada sebagian penumpang lain yang langsung mengingatkan sopir tapi si sopir tidak pedulu, tetap saja ngebut. Lalu entah bagaimana si sopir angkot itu tiba2 ada di depan saya terus langsung saya sempatkan untuk nasehatin, bahwa kalo mau rejeki lancar jangan terburu-buru gitu, sambil kawan saya merekam pembicaraan itu dengan hapenya.
Nah, ngomong-ngomong soal makna, tentang WC di perpustakaan sepertinya itu bersumber dari pengalaman nyata beberapa waktu lalu, yaitu saat mahasiswa pada libur tapi perpus masih buka, jadinya hanya satu WC saja yang dibuka di lantai bawah. Sedangkan vacuum cleaner, sepertinya bersumber dari keinginan untuk punya vacuum cleaner yang sampai sekarang belum kesampaian, hahaha. Sedangkan untuk pintu-jendela, maknanya jadi teringat pelajaran desain interaksi tentang mental model interaksi sebuah produk/sistem yang harus konsisten dengan pikiran kebanyakan penggunanya, agar para pengguna produk tidak kebingungan atau bahkan celaka karena salah mengira fungsi produk tersebut. Nah yang angkot ini agak bingung juga maknanya apa, belum pernah kejadian soalnya, tapi kira-kira untuk menasihati seseorang yang berkuasa sebaiknya dilakukan secara empat mata, agar ia tidak merasa dijatuhkan martabatnya di hadapan para pengikutnya, gitu kali ya.
Demikian semoga yang membaca tidak ikut bingung. :p
Malam tadi dapat mimpi lagi, sepertinya agak membingungkan juga maknanya, tapi tak apalah tulisan ini sekedar catatan saja, sekalian latihan menulis.
Bermula di sebuah gedung, saya ingat gedung itu seperti perpustakaan pusat ITB. Di sana saya naik-turun tangga untuk mencari WC yang ternyata hampir di setiap lantai tutup semua. Di salah satu lantai saya lihat ada seorang petugas cleaning service sedang membersihkan karpet dengan vacuum cleaner. Saat saya datangi si petugas untuk melihat lebih dekat sepertinya asyik juga melihat debu-debu disedot dari karpet, hahaha. Lalu saya mencoba alat vacuum cleaner tersebut. Teringat sekali dalam mimpi itu saat menyentuh karpet yang berdebu, lalu saya coba nyalakan alatnya, eh ternyata ada potongan-potongan benang yang tidak tersedot.
Lalu saya lanjutkan berjalan ke lantai lainnya, ternyata di sana ada satu pintu darurat yang bertuliskan "JENDELA". Aneh juga, apa yang ada di pikiran si pembuat gedung membuat yang seperti itu. Saya pikir bahaya sekali ini jendela tapi wujudnya pintu. Nanti kalau ada orang menyangka itu pintu dan masuk ke sana bisa-bisa langsung jatuh ke bawah.
Setelah itu entah bagaimana prosesnya saya pulang bersama beberapa kawan TMDG 6, untuk makan bersama terlebih dahulu. Kami stop satu angkot, saya dan seorang kawan berhasil naik angkot itu, tapi si angkotnya buru-buru jadinya keburu melesat meninggalkan kawan-kawan lainnya. Kalau tidak salah ada sebagian penumpang lain yang langsung mengingatkan sopir tapi si sopir tidak pedulu, tetap saja ngebut. Lalu entah bagaimana si sopir angkot itu tiba2 ada di depan saya terus langsung saya sempatkan untuk nasehatin, bahwa kalo mau rejeki lancar jangan terburu-buru gitu, sambil kawan saya merekam pembicaraan itu dengan hapenya.
Nah, ngomong-ngomong soal makna, tentang WC di perpustakaan sepertinya itu bersumber dari pengalaman nyata beberapa waktu lalu, yaitu saat mahasiswa pada libur tapi perpus masih buka, jadinya hanya satu WC saja yang dibuka di lantai bawah. Sedangkan vacuum cleaner, sepertinya bersumber dari keinginan untuk punya vacuum cleaner yang sampai sekarang belum kesampaian, hahaha. Sedangkan untuk pintu-jendela, maknanya jadi teringat pelajaran desain interaksi tentang mental model interaksi sebuah produk/sistem yang harus konsisten dengan pikiran kebanyakan penggunanya, agar para pengguna produk tidak kebingungan atau bahkan celaka karena salah mengira fungsi produk tersebut. Nah yang angkot ini agak bingung juga maknanya apa, belum pernah kejadian soalnya, tapi kira-kira untuk menasihati seseorang yang berkuasa sebaiknya dilakukan secara empat mata, agar ia tidak merasa dijatuhkan martabatnya di hadapan para pengikutnya, gitu kali ya.
Demikian semoga yang membaca tidak ikut bingung. :p
Tuesday, 6 August 2013
Jurnal Mimpi: Perjalanan Memutar, Buku Bacaan, dan Sebuah Penelitian
Ramadhan hari ke 28.
Tidur siang ini saya bermimpi berada di sebuah perjalanan menggunakan mobil. Jenis mobilnya antara carry dengan elf, sepertinya sejenis mobil travel. Berada di sebuah arus lalu lintas yang tidak terlalu padat, mobil kami melaju hingga tiba-tiba berbelok ke arah sebuah markas militer atau kompleks pabrik, atau kompleks perumahan yang tidak ada pagar di rumahnya. Di sana agak tersasar hingga harus berputar balik.
Terus tiba-tiba pindah adegannya entah di mana, saya curiganya di sebuah kampus. Di sana saya sedang membaca suatu buku. Dan yang membuat mimpi kali ini unik daripada mimpi lainnya, adalah apa yang dibaca jelas betul topiknya, tulisannya, bahkan gambarnya. Meskipun ketika bangun akhirnya detail-detailnya terlupa juga. Topik buku yang saya baca itu adalah tentang sebuah penelitian sains yang berkaitan dengan foto, cahaya, dan tulang (?). Di sana saya baca sejarahnya penelitian itu. Rumus-rumus yang digunakan pun saya lihat jelas, yang saya ingat di rumus-rumus itu ada simbol delta kecil (δ). Begitu juga diagram-diagram sistem dan rangkaian elektriknya, yang saya ingat dari diagram itu terdapat proses pengambilan data pengguna dari Facebook. Saya baca juga bahwa terjadi pertentangan dengan beberapa perusahaan besar berkaitan dengan penelitian itu.
Oya saya juga merasa ikut hidup dalam memori si peneliti, macam pakai mesin animus aja nih, hahaha. Si peneliti sedang melihat foto rontgen toraks manusia. Di sana ia melihat seperti scanner (wujud sinarnya seperti pelangi) yang memindai bagian luar sendi tulang pundak, sinar itu memancarkan pola seperti pelangi yang tidak berubah sepanjang pemindaian. Lalu ia berpikir bagaimana caranya supaya pelangi itu bisa melewati bagian dalam sendinya, karena saat ini setiap kali ia melewatkan sinar itu ke bagian dalam, sinarnya pasti terkacaukan bentuknya. Nah dari situlah dia memulai penelitian.
Segitu yang saya ingat dari mimpi ini. Mohon tidak terlalu dianggap serius tulisan ini. Terus terang saya tidak tahu maknanya apa, apalagi saya tidak sedang meneliti soal itu. Cuma rasanya beda sekali ketika dalam mimpi bisa membaca sebuah buku dengan begitu jelasnya, jarang-jarang kejadian gini.
Sekian.
Tidur siang ini saya bermimpi berada di sebuah perjalanan menggunakan mobil. Jenis mobilnya antara carry dengan elf, sepertinya sejenis mobil travel. Berada di sebuah arus lalu lintas yang tidak terlalu padat, mobil kami melaju hingga tiba-tiba berbelok ke arah sebuah markas militer atau kompleks pabrik, atau kompleks perumahan yang tidak ada pagar di rumahnya. Di sana agak tersasar hingga harus berputar balik.
Terus tiba-tiba pindah adegannya entah di mana, saya curiganya di sebuah kampus. Di sana saya sedang membaca suatu buku. Dan yang membuat mimpi kali ini unik daripada mimpi lainnya, adalah apa yang dibaca jelas betul topiknya, tulisannya, bahkan gambarnya. Meskipun ketika bangun akhirnya detail-detailnya terlupa juga. Topik buku yang saya baca itu adalah tentang sebuah penelitian sains yang berkaitan dengan foto, cahaya, dan tulang (?). Di sana saya baca sejarahnya penelitian itu. Rumus-rumus yang digunakan pun saya lihat jelas, yang saya ingat di rumus-rumus itu ada simbol delta kecil (δ). Begitu juga diagram-diagram sistem dan rangkaian elektriknya, yang saya ingat dari diagram itu terdapat proses pengambilan data pengguna dari Facebook. Saya baca juga bahwa terjadi pertentangan dengan beberapa perusahaan besar berkaitan dengan penelitian itu.
Oya saya juga merasa ikut hidup dalam memori si peneliti, macam pakai mesin animus aja nih, hahaha. Si peneliti sedang melihat foto rontgen toraks manusia. Di sana ia melihat seperti scanner (wujud sinarnya seperti pelangi) yang memindai bagian luar sendi tulang pundak, sinar itu memancarkan pola seperti pelangi yang tidak berubah sepanjang pemindaian. Lalu ia berpikir bagaimana caranya supaya pelangi itu bisa melewati bagian dalam sendinya, karena saat ini setiap kali ia melewatkan sinar itu ke bagian dalam, sinarnya pasti terkacaukan bentuknya. Nah dari situlah dia memulai penelitian.
Segitu yang saya ingat dari mimpi ini. Mohon tidak terlalu dianggap serius tulisan ini. Terus terang saya tidak tahu maknanya apa, apalagi saya tidak sedang meneliti soal itu. Cuma rasanya beda sekali ketika dalam mimpi bisa membaca sebuah buku dengan begitu jelasnya, jarang-jarang kejadian gini.
Sekian.
Subscribe to:
Posts (Atom)