Setelah sempat ikut lomba Intel Perceptual Challenge, saya dapat pengalaman baru ngoprek hal-hal baru, salah satunya yang paling berkesan adalah framework pembuatan game: Unity. Di antara task yg berhasil saya pelajari antara lain sebagia berikut.
- Bikin loading asset pada splah screen beserta indikatornya.
- Bikin singleton yg bisa diakses semua scene.
- Bikin scene narasi semacam film yg ada subtitlenya.
- Masukin suara dan background music ke dalam scene.
- Bikin battle system pokemon style.
- Bikin mouse gesture menggunakan Intel Perceptual Camera, untuk memilih menu-menu.
- Asynchronous processing pakai StartCoroutine, dengan bantuan boolean flag.
Dalam waktu kurang dari dua bulan cukup banyak juga pelajaran yang saya dapat. Kalau tidak ada deadline mungkin saya tidak ada mood untuk belajar. Betapa power of kepepet itu nyata. Lain waktu saya coba bikin tutorialnya, mudah-mudahan dalam waktu dekat. :D
Wednesday, 25 September 2013
Thursday, 19 September 2013
Kopi Lampung
Kemarin saya buka-buka lemari dapur, eh ternyata nemu kopi lampung cap Yen Yen, hasil oleh-oleh lebaran yang belum habis. :D
Sekali minum bener-bener efeknya kerasa, jadi susah tidur, semangat terus. Entahlah aman ga ya kalo dikonsumsi tiap hari? memang tiap saya minum ga pake gula, biar lebih greget!
Sekali minum bener-bener efeknya kerasa, jadi susah tidur, semangat terus. Entahlah aman ga ya kalo dikonsumsi tiap hari? memang tiap saya minum ga pake gula, biar lebih greget!
Thursday, 12 September 2013
LG Optimus 2x Tanggal Reset
Tadi saya reboot hape LG Optimus 2x. Begitu nyala lagi, ternyata si date-timenya ke-reset jadi 1 Januari 2007, padahal hari ini kan 12 September 2013. Saya coba reboot lagi, tidak berubah juga. Males juga kalau harus setting manual tiap kali reboot. Akhirnya cari info bagaimana biar otomatis setting date-timenya.
Ternyata berdasarkan sumber ini, cukup hubungkan saja ke jaringan internet, dan date-time otomatis menyesuaikan. Oh, pantesan, dari tadi data transfernya disabled, begitu di-enable otomatis deh tanggalnya bener lagi. Alhamdulillaah..
Ternyata berdasarkan sumber ini, cukup hubungkan saja ke jaringan internet, dan date-time otomatis menyesuaikan. Oh, pantesan, dari tadi data transfernya disabled, begitu di-enable otomatis deh tanggalnya bener lagi. Alhamdulillaah..
Wednesday, 28 August 2013
Jurnal Mimpi: Dikejar Musuh, Masjid Jami, dan Aksi ala Assassin's Creed
Kemarin saya mimpi:
Dikejar-kejar oleh segerombolan orang berpakaian militer. Saya sembunyi di sebuah rumah, di rumah itu saya berpura-pura sebagai penghuninya, bergaul dengan keluarga di situ. Menunggu saat yang tepat untuk kabur, saya melihat keadaan di luar, tampak orang2 di luar pada mencari saya. Hari menjelang sore, saya memanjat tembok rumah dan meloncati rumah-rumah lain secara diam-diam, ala Assassin's Creed gitu deh. Lalu saya berhenti, dan melihat ada dua masjid yang besar, satu berwarna coklat, dan tak jauh dari situ ada masjid berwarna biru, style kedua masjid itu sama persis, dengan menara yang tinggi menjulang. Namun saya merasa saat itu belum tepat untuk pergi, akhirnya saya kembali ke rumah itu.
Sambil harap-harap cemas, saya mengecek batere smartphon yang semakin menipis, masih dalam mimpi loh ini. Hari sudah malam, saat saya menuju kamar untuk istirahat, saya melihat ke luar dari jendela, ada orang yang sedang merangkak menuju ke rumah, saya curiga itu mata-mata musuh, saya pun langsung masuk kamar, berusaha sembunyi di balik selimut, namun apa daya, dia sudah keburu mengintip ke dalam jendela kamar, dan saya pun ketahuan. Akhirnya setelah saya tidak ada pilihan lagi, saya pun buru-buru pamit kepada keluarga itu, mengambil perlengkapan, dan segera memanjat ke luar tembok.
Hikmahnya apa ya dari mimpi ini? terus terang mimpi ini sangat membuat lelah secara fisik. Saat bangun entah kenapa badan terasa lelah sebagaimana dalam mimpi. Btw, mimpi ini terjadi saat saya tidur siang, dan lupa berwudhu dulu, lupa juga berdoa dgn serius. Lain kali harus hati-hati juga nih kalau mau tidur siang. Namun begitu, berdasarkan bukunya Ibnu Sirin tentang tafsir mimpi, masjid jami ditakwilkan dengan seseorang yang mengajak kepada agama Allah. Hmm.. siapa ya orang yang dimaksud? ada dua berarti karena masjidnya pun dua. Wallahu a'lam.
Dikejar-kejar oleh segerombolan orang berpakaian militer. Saya sembunyi di sebuah rumah, di rumah itu saya berpura-pura sebagai penghuninya, bergaul dengan keluarga di situ. Menunggu saat yang tepat untuk kabur, saya melihat keadaan di luar, tampak orang2 di luar pada mencari saya. Hari menjelang sore, saya memanjat tembok rumah dan meloncati rumah-rumah lain secara diam-diam, ala Assassin's Creed gitu deh. Lalu saya berhenti, dan melihat ada dua masjid yang besar, satu berwarna coklat, dan tak jauh dari situ ada masjid berwarna biru, style kedua masjid itu sama persis, dengan menara yang tinggi menjulang. Namun saya merasa saat itu belum tepat untuk pergi, akhirnya saya kembali ke rumah itu.
Sambil harap-harap cemas, saya mengecek batere smartphon yang semakin menipis, masih dalam mimpi loh ini. Hari sudah malam, saat saya menuju kamar untuk istirahat, saya melihat ke luar dari jendela, ada orang yang sedang merangkak menuju ke rumah, saya curiga itu mata-mata musuh, saya pun langsung masuk kamar, berusaha sembunyi di balik selimut, namun apa daya, dia sudah keburu mengintip ke dalam jendela kamar, dan saya pun ketahuan. Akhirnya setelah saya tidak ada pilihan lagi, saya pun buru-buru pamit kepada keluarga itu, mengambil perlengkapan, dan segera memanjat ke luar tembok.
Hikmahnya apa ya dari mimpi ini? terus terang mimpi ini sangat membuat lelah secara fisik. Saat bangun entah kenapa badan terasa lelah sebagaimana dalam mimpi. Btw, mimpi ini terjadi saat saya tidur siang, dan lupa berwudhu dulu, lupa juga berdoa dgn serius. Lain kali harus hati-hati juga nih kalau mau tidur siang. Namun begitu, berdasarkan bukunya Ibnu Sirin tentang tafsir mimpi, masjid jami ditakwilkan dengan seseorang yang mengajak kepada agama Allah. Hmm.. siapa ya orang yang dimaksud? ada dua berarti karena masjidnya pun dua. Wallahu a'lam.
Sunday, 18 August 2013
Jurnal Mimpi: Rumah, Mushola, Masjid, dan Perjalanan Hidup
Alhamdulillaah.. masih bisa bangun dalam keadaan utuh, walaupun agak kurang enak badan, semoga jadi penggugur dosa.
Wallahu a'lam.
Semalam saya bermimpi, berada di sebuah rumah besar bergaya klasik di persimpangan jalan raya, dengan pintu dan jendela yang sangat tinggi, furniturnya pun klasik, di dalam rumahnya terdapat taman, seperti rumah-rumah bangsawan zaman dulu. Di luar rumah terdapat lahan parkir yang cukup luas yang sepertinya tak beraspal, bentuknya mirip huruf "L" karena letak rumah itu di pojokan blok. Saya ingat melihat mobil dan motor sedang terjebak macet di jalan depan rumah itu, dan yang pasti, saya tidak tahu itu rumah siapa! Saya berjalan dari pintu depan hingga menemui satu pintu samping yang tidak ditutup. Saya heran mengapa penjaga rumah belum menutup pintu itu padahal hari sudah gelap, tapi saya tidak ambil pusing, saya pun naik ke lantai atas, dan di sana terdapat kandang umbaran yang cukup besar, saya tidak perhatikan burung apa yang dipelihara di situ, dan di atasnya terlihat ruangan berjendelakan kaca, yang dialasi karpet biru, ada sajadahnya. Ooh.. sepertinya itu mushola atau ruang khusus mengaji untuk keluarga pemilik rumah ini. Lalu saya ingat dari ruang itu keluarlah seorang yang menyambut saya, saya pikir dia guru ngaji khusus keluarga itu. Entahlah..
Tiba-tiba saya berada di sebuah masjid, sedang berwudhu di pojokan tempat wudhu, dan masuk ke dalam masjid bersama orang-orang. Di dalam saya bertemu seorang teman yang sedang duduk mengaji, saya sapa dan salami dia dan langsung bergabung dengan jamaah sholat. Sepertinya itu ada pengaruhnya dari memori saat i'tikaf di salah satu masjid di kota Bandung bersama teman tersebut, Ramadhan kemarin.
Setelah itu entah bagaimana prosesnya, tiba-tiba saya sedang dalam perjalanan, mengendarai motor, untuk menuju satu tujuan yang saya lupa, tapi sepertinya sebuah misi penting, bersama-sama beberapa orang yang saya ragu kenal atau tidak. Saya tidak tahu jalan, karena itulah saya ikuti mereka dari belakang saja. Saya ingat saat itu berhenti di sebuah persimpangan menunggu lampu merah berubah menjadi hijau, lalu seorang dari rombongan menoleh ke saya dan sepertinya dia berbicara pada saya suatu hal, dan saya lupa apa omongannya. -_- Lalu perjalanan pun lanjut, melintangi satu perlintasan kereta api, masuk terowongan, dan tiba-tiba sudah ada di jalan besar dengan sungai di pinggirnya. Saya agak tertinggal di belakang sementara mereka ngebut, dan saya pun kebablasan salah jalan, untungnya saya berada di jalan sisi sungai yang searah dengan arah mereka ngebut di jalan seberang sungai. Saya terus melaju sambil terus sesekali menoleh ke arah seberang, berharap tidak kehilangan jejak mereka dan berharap ada jembatan untuk menyeberang ke jalan itu. Akhirnya ada satu jembatan, dan saya pun lewat ke sana hingga berhasil mengejar mereka.
Tiba-tiba saya berada di satu koridor setapak di lereng jurang yang penuh pepohonan, di sana saya bertemu seorang yang duduk di sebuah pintu yang tertutup. Prasangka saya beberapa orang dari rombongan tadi sudah masuk, dan satu berjaga di luar. Saya yang terlambat pun ikut duduk di luar. Di situlah saya diberitahu orang itu dengan berbisik-bisik bahwa kita harus waspada dengan orang-orang yang ada di dalam, katanya mereka tidak bisa dipercaya, suatu saat bisa saja mengkhianati kita begitu mendapatkan tujuannya. Wah, saya pun agak kaget, ternyata orang yang selama ini saya ikuti tidak sesempurna yang saya kira.
Jalan ceritanya selanjutnya agak random jadinya tidak saya tuliskan di sini. Namun hikmah yg bisa diambil dari adegan mimpi di atas antara lain dari "adegan perjalanan motor dan di lereng gunung", yaitu.. dalam perjalanan hidup, kadang kita kebingungan mencari arah, lalu kita pun coba mengikuti orang-orang lain yang sudah sukses. Namun kadang mereka yang kita ikuti terlalu cepat sehingga kita terlalu jauh tertinggal. Meskipun begitu, ketika kita masih punya tekad untuk mengikuti jejak mereka, pasti suatu saat kita bisa mengejar pencapaian mereka. Namun mengikuti mereka janganlah selamanya dan jangan membabibuta, ketika ilmu dan informasi yang kita miliki semakin bertambah, atau mungkin saat orang yang kita ikuti sudah tidak bisa dipercaya lagi, kita bisa saja mengambil jalan lain, karena tidak ada manusia yang sempurna (kecuali kalau dalam Islam tentu saja Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wa sallam).
Demikian ingatan saya dari mimpi semalam. Mimpi semalam saya rasakan "worth it" karena dalam agama Islam jika sebelum tidur wudhu dulu, lalu dzikir sampai tertidur, membaca Ayat Kursi, surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, & An-Naas, maka tidur kita tidak akan diganggu oleh setan. Malam tadi saya amalkan ritual-ritual tersebut dan ternyata saya bermimpi. Maka saya yakin mimpi ini bukan dari setan (in-syaa Allah).
Wallahu a'lam.
Thursday, 15 August 2013
Ngoprek Unity Plugin untuk Intel Perceptual SDK
So.. setelah mencoba-coba Intel Perceptual SDK, sepertinya API bawaannya tidak bisa mendeteksi "hand-seal" dengan marker fingertip yang ada. Harus bikin algoritma deteksi bentuk tangan sendiri, dan sepertinya perlu dipadukan juga dengan Image depth analysis. Berarti harus bikin plugin custom sendiri untuk Unity. wah..
Intel Perceptual Challenge so far..
Pagi ini saya mulai lagi dengan ngoprek Intel Perceptual Computing SDK dan Unity, untuk lomba Intel Perceptual Challenge. Saat kamera gesture-nya tiba dari Amrik saya sangat gembira. Namun sayang banyak cobaan yang mendera. Walaupun sample bisa dijalankan, demo tidak bisa dijalankan sampai sekarang, hingga saya coba bertanya ke forum developer Intel. Bukannya mendapat solusi malah kameranya jadi tidak bisa terdeteksi, bahkan setelah uninstall dan reinstall berkali-kali. Setelah beberapa hari pusing, Alhamdulillaah.. akhirnya saya berhasil juga ngeset kameranya biar kedetek lagi. Tidak ingat detil prosedurnya bagaimana, yang pasti melibatkan pengaturan environment variables di windows.
Karena ortu mengajak mudik akhirnya kameranya pun saya bawa mudik, niatnya supaya bisa ngoprek di sana. Eh, ternyata sulit juga akibat suasananya kurang kondusif. Akhirnya pulang mudik tidak membawa hasil ngoprek yang berarti.
Sekarang saya sedang berkutat dengan finger gesture detection di Unity yang saat ini masih meraba-raba, sambil belajar Unity juga lantaran skill Unity masih beginner. Mudah-mudahan cepat ada pencerahan. Aamiin..
Friday, 9 August 2013
Jurnal Mimpi: Toilet Perpustakaan, Penyedot Debu, dan Angkot Ngebut
Selamat Idul Fithri 1434 H. Taqobbalallaahu minna wa minkum, shiyaamanaa wa shiyaama kum.
Malam tadi dapat mimpi lagi, sepertinya agak membingungkan juga maknanya, tapi tak apalah tulisan ini sekedar catatan saja, sekalian latihan menulis.
Bermula di sebuah gedung, saya ingat gedung itu seperti perpustakaan pusat ITB. Di sana saya naik-turun tangga untuk mencari WC yang ternyata hampir di setiap lantai tutup semua. Di salah satu lantai saya lihat ada seorang petugas cleaning service sedang membersihkan karpet dengan vacuum cleaner. Saat saya datangi si petugas untuk melihat lebih dekat sepertinya asyik juga melihat debu-debu disedot dari karpet, hahaha. Lalu saya mencoba alat vacuum cleaner tersebut. Teringat sekali dalam mimpi itu saat menyentuh karpet yang berdebu, lalu saya coba nyalakan alatnya, eh ternyata ada potongan-potongan benang yang tidak tersedot.
Lalu saya lanjutkan berjalan ke lantai lainnya, ternyata di sana ada satu pintu darurat yang bertuliskan "JENDELA". Aneh juga, apa yang ada di pikiran si pembuat gedung membuat yang seperti itu. Saya pikir bahaya sekali ini jendela tapi wujudnya pintu. Nanti kalau ada orang menyangka itu pintu dan masuk ke sana bisa-bisa langsung jatuh ke bawah.
Setelah itu entah bagaimana prosesnya saya pulang bersama beberapa kawan TMDG 6, untuk makan bersama terlebih dahulu. Kami stop satu angkot, saya dan seorang kawan berhasil naik angkot itu, tapi si angkotnya buru-buru jadinya keburu melesat meninggalkan kawan-kawan lainnya. Kalau tidak salah ada sebagian penumpang lain yang langsung mengingatkan sopir tapi si sopir tidak pedulu, tetap saja ngebut. Lalu entah bagaimana si sopir angkot itu tiba2 ada di depan saya terus langsung saya sempatkan untuk nasehatin, bahwa kalo mau rejeki lancar jangan terburu-buru gitu, sambil kawan saya merekam pembicaraan itu dengan hapenya.
Nah, ngomong-ngomong soal makna, tentang WC di perpustakaan sepertinya itu bersumber dari pengalaman nyata beberapa waktu lalu, yaitu saat mahasiswa pada libur tapi perpus masih buka, jadinya hanya satu WC saja yang dibuka di lantai bawah. Sedangkan vacuum cleaner, sepertinya bersumber dari keinginan untuk punya vacuum cleaner yang sampai sekarang belum kesampaian, hahaha. Sedangkan untuk pintu-jendela, maknanya jadi teringat pelajaran desain interaksi tentang mental model interaksi sebuah produk/sistem yang harus konsisten dengan pikiran kebanyakan penggunanya, agar para pengguna produk tidak kebingungan atau bahkan celaka karena salah mengira fungsi produk tersebut. Nah yang angkot ini agak bingung juga maknanya apa, belum pernah kejadian soalnya, tapi kira-kira untuk menasihati seseorang yang berkuasa sebaiknya dilakukan secara empat mata, agar ia tidak merasa dijatuhkan martabatnya di hadapan para pengikutnya, gitu kali ya.
Demikian semoga yang membaca tidak ikut bingung. :p
Malam tadi dapat mimpi lagi, sepertinya agak membingungkan juga maknanya, tapi tak apalah tulisan ini sekedar catatan saja, sekalian latihan menulis.
Bermula di sebuah gedung, saya ingat gedung itu seperti perpustakaan pusat ITB. Di sana saya naik-turun tangga untuk mencari WC yang ternyata hampir di setiap lantai tutup semua. Di salah satu lantai saya lihat ada seorang petugas cleaning service sedang membersihkan karpet dengan vacuum cleaner. Saat saya datangi si petugas untuk melihat lebih dekat sepertinya asyik juga melihat debu-debu disedot dari karpet, hahaha. Lalu saya mencoba alat vacuum cleaner tersebut. Teringat sekali dalam mimpi itu saat menyentuh karpet yang berdebu, lalu saya coba nyalakan alatnya, eh ternyata ada potongan-potongan benang yang tidak tersedot.
Lalu saya lanjutkan berjalan ke lantai lainnya, ternyata di sana ada satu pintu darurat yang bertuliskan "JENDELA". Aneh juga, apa yang ada di pikiran si pembuat gedung membuat yang seperti itu. Saya pikir bahaya sekali ini jendela tapi wujudnya pintu. Nanti kalau ada orang menyangka itu pintu dan masuk ke sana bisa-bisa langsung jatuh ke bawah.
Setelah itu entah bagaimana prosesnya saya pulang bersama beberapa kawan TMDG 6, untuk makan bersama terlebih dahulu. Kami stop satu angkot, saya dan seorang kawan berhasil naik angkot itu, tapi si angkotnya buru-buru jadinya keburu melesat meninggalkan kawan-kawan lainnya. Kalau tidak salah ada sebagian penumpang lain yang langsung mengingatkan sopir tapi si sopir tidak pedulu, tetap saja ngebut. Lalu entah bagaimana si sopir angkot itu tiba2 ada di depan saya terus langsung saya sempatkan untuk nasehatin, bahwa kalo mau rejeki lancar jangan terburu-buru gitu, sambil kawan saya merekam pembicaraan itu dengan hapenya.
Nah, ngomong-ngomong soal makna, tentang WC di perpustakaan sepertinya itu bersumber dari pengalaman nyata beberapa waktu lalu, yaitu saat mahasiswa pada libur tapi perpus masih buka, jadinya hanya satu WC saja yang dibuka di lantai bawah. Sedangkan vacuum cleaner, sepertinya bersumber dari keinginan untuk punya vacuum cleaner yang sampai sekarang belum kesampaian, hahaha. Sedangkan untuk pintu-jendela, maknanya jadi teringat pelajaran desain interaksi tentang mental model interaksi sebuah produk/sistem yang harus konsisten dengan pikiran kebanyakan penggunanya, agar para pengguna produk tidak kebingungan atau bahkan celaka karena salah mengira fungsi produk tersebut. Nah yang angkot ini agak bingung juga maknanya apa, belum pernah kejadian soalnya, tapi kira-kira untuk menasihati seseorang yang berkuasa sebaiknya dilakukan secara empat mata, agar ia tidak merasa dijatuhkan martabatnya di hadapan para pengikutnya, gitu kali ya.
Demikian semoga yang membaca tidak ikut bingung. :p
Tuesday, 6 August 2013
Jurnal Mimpi: Perjalanan Memutar, Buku Bacaan, dan Sebuah Penelitian
Ramadhan hari ke 28.
Tidur siang ini saya bermimpi berada di sebuah perjalanan menggunakan mobil. Jenis mobilnya antara carry dengan elf, sepertinya sejenis mobil travel. Berada di sebuah arus lalu lintas yang tidak terlalu padat, mobil kami melaju hingga tiba-tiba berbelok ke arah sebuah markas militer atau kompleks pabrik, atau kompleks perumahan yang tidak ada pagar di rumahnya. Di sana agak tersasar hingga harus berputar balik.
Terus tiba-tiba pindah adegannya entah di mana, saya curiganya di sebuah kampus. Di sana saya sedang membaca suatu buku. Dan yang membuat mimpi kali ini unik daripada mimpi lainnya, adalah apa yang dibaca jelas betul topiknya, tulisannya, bahkan gambarnya. Meskipun ketika bangun akhirnya detail-detailnya terlupa juga. Topik buku yang saya baca itu adalah tentang sebuah penelitian sains yang berkaitan dengan foto, cahaya, dan tulang (?). Di sana saya baca sejarahnya penelitian itu. Rumus-rumus yang digunakan pun saya lihat jelas, yang saya ingat di rumus-rumus itu ada simbol delta kecil (δ). Begitu juga diagram-diagram sistem dan rangkaian elektriknya, yang saya ingat dari diagram itu terdapat proses pengambilan data pengguna dari Facebook. Saya baca juga bahwa terjadi pertentangan dengan beberapa perusahaan besar berkaitan dengan penelitian itu.
Oya saya juga merasa ikut hidup dalam memori si peneliti, macam pakai mesin animus aja nih, hahaha. Si peneliti sedang melihat foto rontgen toraks manusia. Di sana ia melihat seperti scanner (wujud sinarnya seperti pelangi) yang memindai bagian luar sendi tulang pundak, sinar itu memancarkan pola seperti pelangi yang tidak berubah sepanjang pemindaian. Lalu ia berpikir bagaimana caranya supaya pelangi itu bisa melewati bagian dalam sendinya, karena saat ini setiap kali ia melewatkan sinar itu ke bagian dalam, sinarnya pasti terkacaukan bentuknya. Nah dari situlah dia memulai penelitian.
Segitu yang saya ingat dari mimpi ini. Mohon tidak terlalu dianggap serius tulisan ini. Terus terang saya tidak tahu maknanya apa, apalagi saya tidak sedang meneliti soal itu. Cuma rasanya beda sekali ketika dalam mimpi bisa membaca sebuah buku dengan begitu jelasnya, jarang-jarang kejadian gini.
Sekian.
Tidur siang ini saya bermimpi berada di sebuah perjalanan menggunakan mobil. Jenis mobilnya antara carry dengan elf, sepertinya sejenis mobil travel. Berada di sebuah arus lalu lintas yang tidak terlalu padat, mobil kami melaju hingga tiba-tiba berbelok ke arah sebuah markas militer atau kompleks pabrik, atau kompleks perumahan yang tidak ada pagar di rumahnya. Di sana agak tersasar hingga harus berputar balik.
Terus tiba-tiba pindah adegannya entah di mana, saya curiganya di sebuah kampus. Di sana saya sedang membaca suatu buku. Dan yang membuat mimpi kali ini unik daripada mimpi lainnya, adalah apa yang dibaca jelas betul topiknya, tulisannya, bahkan gambarnya. Meskipun ketika bangun akhirnya detail-detailnya terlupa juga. Topik buku yang saya baca itu adalah tentang sebuah penelitian sains yang berkaitan dengan foto, cahaya, dan tulang (?). Di sana saya baca sejarahnya penelitian itu. Rumus-rumus yang digunakan pun saya lihat jelas, yang saya ingat di rumus-rumus itu ada simbol delta kecil (δ). Begitu juga diagram-diagram sistem dan rangkaian elektriknya, yang saya ingat dari diagram itu terdapat proses pengambilan data pengguna dari Facebook. Saya baca juga bahwa terjadi pertentangan dengan beberapa perusahaan besar berkaitan dengan penelitian itu.
Oya saya juga merasa ikut hidup dalam memori si peneliti, macam pakai mesin animus aja nih, hahaha. Si peneliti sedang melihat foto rontgen toraks manusia. Di sana ia melihat seperti scanner (wujud sinarnya seperti pelangi) yang memindai bagian luar sendi tulang pundak, sinar itu memancarkan pola seperti pelangi yang tidak berubah sepanjang pemindaian. Lalu ia berpikir bagaimana caranya supaya pelangi itu bisa melewati bagian dalam sendinya, karena saat ini setiap kali ia melewatkan sinar itu ke bagian dalam, sinarnya pasti terkacaukan bentuknya. Nah dari situlah dia memulai penelitian.
Segitu yang saya ingat dari mimpi ini. Mohon tidak terlalu dianggap serius tulisan ini. Terus terang saya tidak tahu maknanya apa, apalagi saya tidak sedang meneliti soal itu. Cuma rasanya beda sekali ketika dalam mimpi bisa membaca sebuah buku dengan begitu jelasnya, jarang-jarang kejadian gini.
Sekian.
Tuesday, 28 May 2013
H-2 EE Day
Hari ini hari terakhir development sebelum EE Day tanggal 30 nanti, karena besok harus sudah siap-siap packing ke lokasi dan setup stand. EE Day sendiri merupakan acara pameran teknologi yg diselenggarakan oleh Teknik Elektro ITB yg menampilkan hasil-hasil karya mahasiswa EL ITB, termasuk karya tim tesis saya dan mas Mulki, iportfolio.
Kemarin saya seharian nongkrong di MIC ITB untuk menyempurnakan fitur aplikasi tim saya. Siang harinya saya ikutan kumpul bersama teman-teman tim lain dan asisten dosen untuk membahas layout hari H nanti. Hampir saja tim saya tidak dapat stand karena tidak tercantum di layout, entah mungkin penyususn layoutnya kelupaan atau bagaimana, padahal kami sudah mengajukan layout sebelumnya, tapi ya sudahlah, yang penting sekarang sudah dapat.
Selama nongkrong di MIC itu saya dapati beberapa hal tentang diri saya. Yaitu saya ini kalau dihadapkan pada terlalu banyak pilihan yang bagus jadi bingung dalam mengambil keputusan, dan menghabiskan waktu. Kasusnya ini dalam pemilihan alternatif tampilan interface aplikasi. Karena saya cenderung bertipe feeling daripada thinking, jadinya lebih bingung lagi. Lain kali sepertinya saya harus belajar memutuskan berdasarkan pertimbangan logis, bukan feeling.
Sekian tulisan hari ini, sekedar latihan menulis dan memenuhi target nge-blog. Biar hanya dibaca sendiri pun tak mengapa.
Kemarin saya seharian nongkrong di MIC ITB untuk menyempurnakan fitur aplikasi tim saya. Siang harinya saya ikutan kumpul bersama teman-teman tim lain dan asisten dosen untuk membahas layout hari H nanti. Hampir saja tim saya tidak dapat stand karena tidak tercantum di layout, entah mungkin penyususn layoutnya kelupaan atau bagaimana, padahal kami sudah mengajukan layout sebelumnya, tapi ya sudahlah, yang penting sekarang sudah dapat.
Selama nongkrong di MIC itu saya dapati beberapa hal tentang diri saya. Yaitu saya ini kalau dihadapkan pada terlalu banyak pilihan yang bagus jadi bingung dalam mengambil keputusan, dan menghabiskan waktu. Kasusnya ini dalam pemilihan alternatif tampilan interface aplikasi. Karena saya cenderung bertipe feeling daripada thinking, jadinya lebih bingung lagi. Lain kali sepertinya saya harus belajar memutuskan berdasarkan pertimbangan logis, bukan feeling.
Sekian tulisan hari ini, sekedar latihan menulis dan memenuhi target nge-blog. Biar hanya dibaca sendiri pun tak mengapa.
Sunday, 26 May 2013
Perancangan Interaksi Itu Penting, Baru Terasa
Ngoding, diam, hapus lagi. Ngoding, diam, hapus lagi. Maju mundur terus. Itulah yang terjadi saat implementasi interaksi perangkat lunak tanpa diawali perancangan yang mantap. Akhirnya saya sadar pentingnya perancangan interaksi. Lebih baik lagi kalau perancangan itu dilakukan di kertas, supaya lebih bebas corat-coret. Nanti begitu sudah fix rancangannya, barulah digambar dengan diagramming tools macam visio. Ayo, jangan malas bikin rancangan. :D
Tuesday, 9 April 2013
Jurnal Mimpi: Jalan Gelap, Ujian, dan Episode Kehidupan
Alhamdulillah.. pagi ini bangun dalam keadaan utuh.
Semalam saya bermimpi, berada di sebuah jalan kecil menanjak, di suatu kampung. Di sebelah kanan rumah-rumah dan saung dari anyaman bambu. Di sebelah kiri jurang, dimana saya tidak yakin di bawahnya sungai atau rumah lagi. Suasana saat itu gelap, dan terasa dingin, agak hujan kayaknya.
Di sana orang-orang tidur di saung, habis ronda malam sepertinya. Saya saat itu entah kenapa merasa ingin bermain badminton. Lalu saya bawa dua raket dan shuttlecock sambil jalan dengan niat mengajak seorang warga yg belum tidur untuk main badminton. Ternyata sy lihat seorang teman saya dari IF 2007 masih bangun. Saya ajak main badminton, dia pun mau. Bermainlah kita di satu lapangan badminton.
Tiba-tiba saya berada di suatu antrian yang berisi tokoh-tokoh dalam anime Naruto (sebelum shippuden). Di sebelah kiri antrian jalan kecil dan hutan. Di sebelah kanan area pesawahan yang sedang digenangi air. Saya pikir apa yang sedang mereka lakukan di sini. Saya lihat ada Sasuke sedang bercanda dengan orang-orang di belakang saya. Ketawa terbahak-bahak. Saya lihat di sebelah kiri antrian, agak jauh. Ada dua orang tua, yang satu sudah tua agak pendek, yang satu agak tinggi dan tidak setua yg pertama.
Antrian pun maju, saya susuri pematang sawah hingga saya masuk ke area kebun bambu. Bambunya hijau dan rimbun, tanahnya coklat tua, dan ada satu tanah agak lapang di situ. Di situ saya diminta bersama teman-teman membentangkan matras dan beberapa bantalan lain (bantal, guling, selimut) di tengah area itu. Ooh.. ternyata itu semua untuk ujian beladiri.
Tiba-tiba saya berada di jalan kampung tadi. Kali ini arahnya menuju ke jalan raya/terminal yang luas. Suasana sudah pagi/siang hari, dan hujan sudah reda. Saya lihat di sebelah kiri ada ruangan kecil kosong, tapi masih bersih dan terawat, sepertinya ruang pengawas jalan/terminal. Entahlah, saya kurang begitu mempedulikannya. Di ujung jalan itu saya merasa siap maju ke jalan/terminal tadi bersama teman-teman yang ikut ujian.
Saya bukan ahli tafsir mimpi, tapi kalau saya boleh sekilas mentafsirkan, yaitu sekelam apapun jalan yang kita lalui (gelap berhujan), tetap ada kawan yang bisa diajak bermain dan tertawa bersama (main badminton). Walau dalam ujian yang begitu berat, dan berada di tempat yang tidak dikenal bersama orang-orang tak dikenal, tertawa tetap bisa mencairkan suasana (antri ujian beladiri). Dan ujian berat itulah yang mempersiapkan kita menghadapi episode hidup selanjutnya (jalan raya/terminal).
Segitu yang bisa saya ingat dari mimpi semalam. Kenapa saya posting di sini, karena menurut saya mimpi kali ini "worth interpreting". Apalagi dalam agama Islam jika sebelum tidur wudhu dulu, lalu dzikir sampai tertidur, membaca Ayat Kursi, surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, & An-Naas, maka tidur kita tidak akan diganggu oleh setan. Malam tadi saya coba amalkan ritual-ritual tersebut dan ternyata saya bermimpi. Maka saya yakin mimpi ini bukan dari setan (in-sya Allah). Wallahu a'lam.
Semoga kita bisa menarik hikmah dari setiap kejadian yang ada. Termasuk mimpi. :D
Semalam saya bermimpi, berada di sebuah jalan kecil menanjak, di suatu kampung. Di sebelah kanan rumah-rumah dan saung dari anyaman bambu. Di sebelah kiri jurang, dimana saya tidak yakin di bawahnya sungai atau rumah lagi. Suasana saat itu gelap, dan terasa dingin, agak hujan kayaknya.
Di sana orang-orang tidur di saung, habis ronda malam sepertinya. Saya saat itu entah kenapa merasa ingin bermain badminton. Lalu saya bawa dua raket dan shuttlecock sambil jalan dengan niat mengajak seorang warga yg belum tidur untuk main badminton. Ternyata sy lihat seorang teman saya dari IF 2007 masih bangun. Saya ajak main badminton, dia pun mau. Bermainlah kita di satu lapangan badminton.
Tiba-tiba saya berada di suatu antrian yang berisi tokoh-tokoh dalam anime Naruto (sebelum shippuden). Di sebelah kiri antrian jalan kecil dan hutan. Di sebelah kanan area pesawahan yang sedang digenangi air. Saya pikir apa yang sedang mereka lakukan di sini. Saya lihat ada Sasuke sedang bercanda dengan orang-orang di belakang saya. Ketawa terbahak-bahak. Saya lihat di sebelah kiri antrian, agak jauh. Ada dua orang tua, yang satu sudah tua agak pendek, yang satu agak tinggi dan tidak setua yg pertama.
Antrian pun maju, saya susuri pematang sawah hingga saya masuk ke area kebun bambu. Bambunya hijau dan rimbun, tanahnya coklat tua, dan ada satu tanah agak lapang di situ. Di situ saya diminta bersama teman-teman membentangkan matras dan beberapa bantalan lain (bantal, guling, selimut) di tengah area itu. Ooh.. ternyata itu semua untuk ujian beladiri.
Tiba-tiba saya berada di jalan kampung tadi. Kali ini arahnya menuju ke jalan raya/terminal yang luas. Suasana sudah pagi/siang hari, dan hujan sudah reda. Saya lihat di sebelah kiri ada ruangan kecil kosong, tapi masih bersih dan terawat, sepertinya ruang pengawas jalan/terminal. Entahlah, saya kurang begitu mempedulikannya. Di ujung jalan itu saya merasa siap maju ke jalan/terminal tadi bersama teman-teman yang ikut ujian.
Saya bukan ahli tafsir mimpi, tapi kalau saya boleh sekilas mentafsirkan, yaitu sekelam apapun jalan yang kita lalui (gelap berhujan), tetap ada kawan yang bisa diajak bermain dan tertawa bersama (main badminton). Walau dalam ujian yang begitu berat, dan berada di tempat yang tidak dikenal bersama orang-orang tak dikenal, tertawa tetap bisa mencairkan suasana (antri ujian beladiri). Dan ujian berat itulah yang mempersiapkan kita menghadapi episode hidup selanjutnya (jalan raya/terminal).
Segitu yang bisa saya ingat dari mimpi semalam. Kenapa saya posting di sini, karena menurut saya mimpi kali ini "worth interpreting". Apalagi dalam agama Islam jika sebelum tidur wudhu dulu, lalu dzikir sampai tertidur, membaca Ayat Kursi, surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, & An-Naas, maka tidur kita tidak akan diganggu oleh setan. Malam tadi saya coba amalkan ritual-ritual tersebut dan ternyata saya bermimpi. Maka saya yakin mimpi ini bukan dari setan (in-sya Allah). Wallahu a'lam.
Semoga kita bisa menarik hikmah dari setiap kejadian yang ada. Termasuk mimpi. :D
Thursday, 14 March 2013
Beasiswa, beladiri, mainan, kawan, dan kampus
Semalam saya mimpi.
Di suatu ruangan, kayak di ruangan rusak yg sekarang lab komputer di SMPN 5 Bandung, saya nonton presentasi beasiswa di Australia. Terlihat yg presentasi itu Rafi (adiknya kang Ridha), Lutfi (adiknya kang Fajar), Hakam, dan dua orang lagi saya tidak ingat namanya. Saya ingat Hakam menjawab pertanyaan seorang peserta dengan menyebutkan alamat sebuah website.
Entah apa yg terjadi, tiba2 yang di depan berubah topiknya menjadi demonstrasi satu aliran beladiri. Mereka uji kekuatan dengan saling menginjak perut saat dalam posisi telentang. Whew.. Lalu mereka minta seorang peserta untuk menantang keahlian beladiri mereka. Yang maju ternyata kak Monte. Saya juga pengen maju tadinya, tapi urung. Akhirnya mulailah mereka berhadapan di depan penonton. Saya lupa yang menghadapi Kak Monte siapa. Tapi ternyata penampilannya tidak seperti yg diharapkan, bertarungnya seperti anak kecil saja, bukan bertarung serius.
Tiba2 beralih ke perang-perangan mainan. Ada solatip hitam dua buah, tempat pensil, dan beberapa mainan, semua itu maju seakan sebuah konvoi pasukan. Yang paling depan adalah si tempat pensil yang bentuknya seperti bus lapis baja berwarna coklat. Mereka pindah dari satu ruang ke ruang lainnya untuk mengalahkan musuh-musuh.
Ada juga adegan ketika si Zul dikasih nasehat oleh seorang agak tua, soal berat badan, tapi kelihatannya si Zul tidak peduli.
Ada juga situasi ketika saya ada di dalam sebuah kampus/akademi, seperti pusdik Armed di Baros, ada pintu gerbang yang kalau dibuka menyingkapkan jalan tembus. Saya jalan-jalan di sana, terus ada seorang pengantar surat menanyakan ke saya di mana gedung/fakultas ini, saya tunjukkan arahnya ke mana. Lalu saya coba ikuti dia sekalian jalan-jalan juga.
Well, kind of random dream, isn't it?
Di suatu ruangan, kayak di ruangan rusak yg sekarang lab komputer di SMPN 5 Bandung, saya nonton presentasi beasiswa di Australia. Terlihat yg presentasi itu Rafi (adiknya kang Ridha), Lutfi (adiknya kang Fajar), Hakam, dan dua orang lagi saya tidak ingat namanya. Saya ingat Hakam menjawab pertanyaan seorang peserta dengan menyebutkan alamat sebuah website.
Entah apa yg terjadi, tiba2 yang di depan berubah topiknya menjadi demonstrasi satu aliran beladiri. Mereka uji kekuatan dengan saling menginjak perut saat dalam posisi telentang. Whew.. Lalu mereka minta seorang peserta untuk menantang keahlian beladiri mereka. Yang maju ternyata kak Monte. Saya juga pengen maju tadinya, tapi urung. Akhirnya mulailah mereka berhadapan di depan penonton. Saya lupa yang menghadapi Kak Monte siapa. Tapi ternyata penampilannya tidak seperti yg diharapkan, bertarungnya seperti anak kecil saja, bukan bertarung serius.
Tiba2 beralih ke perang-perangan mainan. Ada solatip hitam dua buah, tempat pensil, dan beberapa mainan, semua itu maju seakan sebuah konvoi pasukan. Yang paling depan adalah si tempat pensil yang bentuknya seperti bus lapis baja berwarna coklat. Mereka pindah dari satu ruang ke ruang lainnya untuk mengalahkan musuh-musuh.
Ada juga adegan ketika si Zul dikasih nasehat oleh seorang agak tua, soal berat badan, tapi kelihatannya si Zul tidak peduli.
Ada juga situasi ketika saya ada di dalam sebuah kampus/akademi, seperti pusdik Armed di Baros, ada pintu gerbang yang kalau dibuka menyingkapkan jalan tembus. Saya jalan-jalan di sana, terus ada seorang pengantar surat menanyakan ke saya di mana gedung/fakultas ini, saya tunjukkan arahnya ke mana. Lalu saya coba ikuti dia sekalian jalan-jalan juga.
Well, kind of random dream, isn't it?
Thursday, 3 January 2013
Review Materi: Pemodelan dan Identifikasi Sistem
Kuliah ini dimulai dengan sebuah kejutan, dosen tamu dari Belanda akan mengajar kuliah ini, Wow. Dosen sebenarnya untuk kuliah ini Pak Hilwadi, namun di awal kuliah kami diperkenalkan dengan mister Kees Pronk, profesor dari TU delft Belanda, profilnya ada di sini. Pikir saya, wah, pasti pakai bahasa inggris nih ngajarnya. Tapi Alhamdulillaah.. ternyata kuliahnya sangat menarik dan menyenangkan.
Mr. Pronk ini begitu perkenalan langsung buka slide materi pertama, mantap. Beliau memperkenalkan bidang keahlian yang dijalani beliau, yaitu model checking. Model checking ini adalah bagaimana memodelkan sebuah sistem dengan finite-state-machine, kemudian melakukan pengecekan agar model tersebut berjalan lancar, bebas dari deadlock maupun livelock. Aplikasi ilmu ini ada pada berbagai sistem kontrol otomatis, seperti navigasi pesawat terbang, satelit, dan sistem elektronik pada mobil-mobil mewah secara BMW. Pada rover penjelajah planet Mars, Curiosity, juga digunakan model checking.
Subscribe to:
Posts (Atom)