Thursday, 20 February 2014

Jurnal Mimpi: Sekolah, Taksi, dan Dikejar Polisi

Malam tadi saya tidur lebih awal, dan dapat mimpi lagi. Kali ini mimpinya diawali (yang saya ingat) saat berada di satu tempat parkir motor sekolah. Perasaan saat itu ada di SMA 3 Bandung, tapi kok tempat parkirnya bertingkat, ah sudahlah. Yang pasti saat itu saya sedang kebingungan mengeluarkan motor karena terhalang motor-motor lain, dan ada palang yang tak bisa dilewati. Setelah pusing geser-geser tapi tidak bisa keluar juga, akhirnya saya putuskan untuk pulang tanpa naik motor.

Saat keluar, saya melalui lapangan luas, sepertinya lapangan di Jalan Bali, tapi semua diaspal. Saat itu banyak yang sedang olah raga di sana. Saya lewat saja di tengah lapangan. Entah bagaimana terasa ada aura-aura kebencian di sana saat saya lewat. Meskipun begitu, saya ga ngurus. Terus saja lewat. Tiba-tiba saya mendengar penjaga sekolah atau satpam yg bicara lewat handy-talkie-nya, sepertinya kepada polisi, katanya saya harus ditangkap. Wah, kenapa?? sepertinya penjaga itu ada dendam dengan saya, ooh.. atau saya dianggap murid yang melarikan diri dari sekolah saat jam pelajaran, padahal saya kan sudah lulus kuliah -_-.

Monday, 17 February 2014

Jurnal Mimpi: Kereta Api, Barang Tertinggal, dan Perang antar Geng

Mimpi kali ini dialami ketika tidur siang. Yaitu saya berada di dalam kereta api ekonomi menuju Bandung. Kalau tidak salah berangkatnya dari arah Surabaya. Saya ketika itu duduk di dekat pintu gerbong. Tas dan jaket saya tinggal di bawah kursi. Kemudian entah kenapa saya merasa kurang nyaman duduk di situ, akhirnya pindah duduk ke belakang. Jaket dibawa, tas ditinggal. Saat itu cukup banyak orang agak berdesakan.

Lalu kereta pun sampai ke statiun Cimindi. Saya pun turun, tanpa sadar tas ketinggalan. Saya terus saja berjalan melalui deretan angkot yang semerawut parkirnya. Suasana saat itu sudah mulai gelap. Setelah saya sampai di pinggir jalan depan toko-toko, barulah saya ingat tas saya ketinggalan! padahal ada laptop, charger, dan barang2 berharga lainnya. Pusinglah saya, tidak bisa melanjutkan perjalanan pulang. Akhirnya saya menepi dulu di ssalah satu tepian toko. Lalu saya masuk untuk berteduh. Lalu entah bagaimana saya diajak bergabung dengan satu organisasi/geng yg sedang perang dengan geng lainnya. Saya ikutan. Namun karena masih newbie jadinya tidak banyak yg bisa saya lakukan. Perangnya seru menegangkan, salah satu anggota geng yg sy ikuti menembakkan sesuatu yg menyebabkan kepala lawannya langsung kering tinggal tengkorak! agak ngeri memang tapi saya merasa familiar dengan teknologi seperti itu. Korban berjatuhan di mana-mana. Setelah beberapa waktu berlalu, perang pun berakhir.