Alhamdulillah.. pagi ini bangun dalam keadaan utuh.
Semalam saya bermimpi, berada di sebuah jalan kecil menanjak, di suatu kampung. Di sebelah kanan rumah-rumah dan saung dari anyaman bambu. Di sebelah kiri jurang, dimana saya tidak yakin di bawahnya sungai atau rumah lagi. Suasana saat itu gelap, dan terasa dingin, agak hujan kayaknya.
Di sana orang-orang tidur di saung, habis ronda malam sepertinya. Saya saat itu entah kenapa merasa ingin bermain badminton. Lalu saya bawa dua raket dan shuttlecock sambil jalan dengan niat mengajak seorang warga yg belum tidur untuk main badminton. Ternyata sy lihat seorang teman saya dari IF 2007 masih bangun. Saya ajak main badminton, dia pun mau. Bermainlah kita di satu lapangan badminton.
Tiba-tiba saya berada di suatu antrian yang berisi tokoh-tokoh dalam anime Naruto (sebelum shippuden). Di sebelah kiri antrian jalan kecil dan hutan. Di sebelah kanan area pesawahan yang sedang digenangi air. Saya pikir apa yang sedang mereka lakukan di sini. Saya lihat ada Sasuke sedang bercanda dengan orang-orang di belakang saya. Ketawa terbahak-bahak. Saya lihat di sebelah kiri antrian, agak jauh. Ada dua orang tua, yang satu sudah tua agak pendek, yang satu agak tinggi dan tidak setua yg pertama.
Antrian pun maju, saya susuri pematang sawah hingga saya masuk ke area kebun bambu. Bambunya hijau dan rimbun, tanahnya coklat tua, dan ada satu tanah agak lapang di situ. Di situ saya diminta bersama teman-teman membentangkan matras dan beberapa bantalan lain (bantal, guling, selimut) di tengah area itu. Ooh.. ternyata itu semua untuk ujian beladiri.
Tiba-tiba saya berada di jalan kampung tadi. Kali ini arahnya menuju ke jalan raya/terminal yang luas. Suasana sudah pagi/siang hari, dan hujan sudah reda. Saya lihat di sebelah kiri ada ruangan kecil kosong, tapi masih bersih dan terawat, sepertinya ruang pengawas jalan/terminal. Entahlah, saya kurang begitu mempedulikannya. Di ujung jalan itu saya merasa siap maju ke jalan/terminal tadi bersama teman-teman yang ikut ujian.
Saya bukan ahli tafsir mimpi, tapi kalau saya boleh sekilas mentafsirkan, yaitu sekelam apapun jalan yang kita lalui (gelap berhujan), tetap ada kawan yang bisa diajak bermain dan tertawa bersama (main badminton). Walau dalam ujian yang begitu berat, dan berada di tempat yang tidak dikenal bersama orang-orang tak dikenal, tertawa tetap bisa mencairkan suasana (antri ujian beladiri). Dan ujian berat itulah yang mempersiapkan kita menghadapi episode hidup selanjutnya (jalan raya/terminal).
Segitu yang bisa saya ingat dari mimpi semalam. Kenapa saya posting di sini, karena menurut saya mimpi kali ini "worth interpreting". Apalagi dalam agama Islam jika sebelum tidur wudhu dulu, lalu dzikir sampai tertidur, membaca Ayat Kursi, surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, & An-Naas, maka tidur kita tidak akan diganggu oleh setan. Malam tadi saya coba amalkan ritual-ritual tersebut dan ternyata saya bermimpi. Maka saya yakin mimpi ini bukan dari setan (in-sya Allah). Wallahu a'lam.
Semoga kita bisa menarik hikmah dari setiap kejadian yang ada. Termasuk mimpi. :D